Palembang (ANTARA) - Tim Badan Karantina Sumatera Selatan pada Maret 2024 melakukan inspeksi instalasi karantina ikan (IKI) sejumlah eksportir ikan hias di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota untuk membantu penerapan cara karantina ikan yang baik (CKIB).

"Inspeksi tersebut dilakukan sebagai upaya memastikan keamanan dan kualitas ikan milik masyarakat atau perusahaan sebelum dilakukan kegiatan ekspor ikan agar tidak terjadi masalah penolakan di negara tujuan," kata Kepala Badan Karantina Sumatera Selatan Kostan Manalu di Palembang, Sabtu.

Kostan yang didampingi Ketua Tim Ikan Triyanto menjelaskan bahwa inspeksi tersebut dilakukan untuk memastikan ikan yang diekspor memiliki kualitas yang baik, sehat, dan bebas hama penyakit ikan karantina (HPIK) terutama yang dikirim ke Singapura.

Jenis ikan hias yang diekspor dari Sumsel merupakan ikan hias air tawar seperti botia/kecublang, arwana brazil, spoted fire eel (tilan), khuliload, tiger fish, dan ikan betutu.
Melalui inspeksi itu diharapkan IKI yang ada di Sumsel mematuhi peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan demi menjaga kualitas, pencegahan hama penyakit, serta mendukung pertumbuhan sektor perikanan Indonesia.

"Untuk memastikan keberlanjutan ekspor, Badan Karantina terus mengawal dengan perannya untuk memfasilitasi perdagangan ke luar negeri," jelasnya.

Menurut dia, pihaknya siap memberikan pendampingan dan bimbingan teknis kepada eksportir dan calon eksportir untuk pemenuhan persyaratan yang ditetapkan.

"Karantina berperan sebagai economic tools memberikan pendampingan kepada pelaku usaha. Proses inspeksi harus berlangsung secara transparan, konsisten, dan terdokumentasi, sehingga diketahui IKI konsisten menerapkan CKIB," ujarnya.

Pentingnya penerapan CKIB untuk memastikan ikan ekspor dari wilayah Sumatera Selatan memenuhi standar yang ditetapkan.

"Komitmen kami untuk memastikan setiap langkah dalam proses, seperti penyediaan sarana, prasarana, prosedur, kualitas air, kesehatan ikan, dan pengendalian hama penyakit berjalan sesuai standar," kata Kostan Manalu.

Pewarta : Yudi Abdullah
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024