Baturaja (ANTARA) - Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menyosialisasikan gerakan 3M untuk menekan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan menggunakan alat pengeras suara hingga ke pelosok desa.

Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes OKU Afua Amuri di Baturaja, Sabtu, mengatakan kasus DBD di wilayahnya terus meningkat dan kini mencapai 50 kasus dengan korban meninggal dunia tiga orang.

Untuk menekan penyebarannya, Dinkes OKU menggencarkan sosialisasi gerakan 3M yaitu menutup dan menguras tempat penampungan air serta mengubur barang bekas agar DBD tidak semakin menyebar luas.

Dalam sosialisasi tersebut pihaknya mengerahkan tenaga kesehatan di seluruh puskesmas untuk mengedukasi masyarakat agar menerapkan 3M supaya terhindar dari DBD.

"Petugas di seluruh puskesmas menggunakan kendaraan roda empat berkeliling ke desa-desa untuk menyosialisasikan gerakan 3M menggunakan pengeras suara," katanya.

Bahkan, kata dia, pihaknya juga melakukan upaya "door to door" ke rumah-rumah warga untuk membagikan bubuk abate guna membunuh jentik nyamuk.

"Bubuk abate ini dibagikan secara gratis untuk ditabur di tempat penampungan air di dalam rumah warga," jelasnya.

Termasuk juga upaya pengasapan atau fogging massal terus digencarkan agar Kabupaten OKU benar-benar bebas dari penyebaran penyakit DBD.

Berdasarkan data selama periode Desember 2023 hingga saat ini jumlah kasus DBD di Kabupaten OKU tercatat mencapai 50 kasus, bahkan tiga orang warga meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit tersebut.

"Pasien DBD yang meninggal dunia rata-rata merupakan anak-anak," ujar dia.


Pewarta : Edo Purmana
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024