Jakarta (ANTARA) - Desainer dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Naniek Rachmat mengatakan salah satu cara menyiasati baju yang hanya sedikit namun terlihat berganti-ganti dengan memilih warna-warna dasar atau basic color seperti putih dan hitam.
"Besok pakai hitamnya tetap atasnya ganti cokelat, sudah kayak ganti penampilan baru. Besoknya cokelatnya dipakai, hitam dipakai. Jadi, warna yang bisa bolak-balik dipakai tapi tidak dihafal orang," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan warna busana hitam dan putih sempat menjadi tren di Rusia beberapa waktu lalu. Kala itu, sebagian orang mengenakan motif garis-garis putih dan hitam, bunga-bunga hitam pada dasar busana putih atau sebaliknya.
Sebaliknya, Naniek tak menyarankan penggunaan warna-warna busana yang cerah seperti hijau karena mudah dikenali orang.
Kemudian, berbicara tren busana tahun ini, Naniek mengatakan pakaian oversized atau berukuran besar dengan potongan sederhana atau simple cutting dan warna-warna dasar atau basic color.
"Sekarang simple cutting, dan basic color. Ini sekarang tahunnya begitu, hitam, putih, beige, warna tanah, terakota, hijau army, cokelat," kata dia.
Lalu, dia juga memberikan kiat bagi mereka yang ingin tampak muda, yakni memilih busana berbahan katun alih-alih sutera.
"Katun membuat kita lebih muda daripada sutera," tutur Naniek yang dikenal kerap mengolah kain wastra menjadi ragam busana apik dan kekinian itu.
Naniek menambahkan, khusus mereka yang berusia lebih tua yakni 60 tahun hingga 70 tahun-nan bisa memilih busana dengan warna-warna terang seperti terakota dan merah marun.
"Usia lebih tua, agak mencolok seperti terakota merah marun, hitam putih. Kunci dari kita yang berusia 50 tahun-60 tahun, 70 tahun tetap memakai yang terang karena kulit kita sudah dove, sudah enggak cemerlang. Harus dibantu dari baju," demikian pesan dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Desainer beri kiat siasati baju yang hanya sedikit
"Besok pakai hitamnya tetap atasnya ganti cokelat, sudah kayak ganti penampilan baru. Besoknya cokelatnya dipakai, hitam dipakai. Jadi, warna yang bisa bolak-balik dipakai tapi tidak dihafal orang," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan warna busana hitam dan putih sempat menjadi tren di Rusia beberapa waktu lalu. Kala itu, sebagian orang mengenakan motif garis-garis putih dan hitam, bunga-bunga hitam pada dasar busana putih atau sebaliknya.
Sebaliknya, Naniek tak menyarankan penggunaan warna-warna busana yang cerah seperti hijau karena mudah dikenali orang.
Kemudian, berbicara tren busana tahun ini, Naniek mengatakan pakaian oversized atau berukuran besar dengan potongan sederhana atau simple cutting dan warna-warna dasar atau basic color.
"Sekarang simple cutting, dan basic color. Ini sekarang tahunnya begitu, hitam, putih, beige, warna tanah, terakota, hijau army, cokelat," kata dia.
Lalu, dia juga memberikan kiat bagi mereka yang ingin tampak muda, yakni memilih busana berbahan katun alih-alih sutera.
"Katun membuat kita lebih muda daripada sutera," tutur Naniek yang dikenal kerap mengolah kain wastra menjadi ragam busana apik dan kekinian itu.
Naniek menambahkan, khusus mereka yang berusia lebih tua yakni 60 tahun hingga 70 tahun-nan bisa memilih busana dengan warna-warna terang seperti terakota dan merah marun.
"Usia lebih tua, agak mencolok seperti terakota merah marun, hitam putih. Kunci dari kita yang berusia 50 tahun-60 tahun, 70 tahun tetap memakai yang terang karena kulit kita sudah dove, sudah enggak cemerlang. Harus dibantu dari baju," demikian pesan dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Desainer beri kiat siasati baju yang hanya sedikit