Palembang (ANTARA) - Belasan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di sejumlah desa Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan terendam banjir pada musim hujan Januari 2024 ini.
"Berdasarkan data ada 19 fasilitas layanan kesehatan seperti Puskesmas, Poskesdes, dan Pustu terendam air dalam sepekan terakhir akibat hujan deras beberapa hari terakhir," kata Kepala Dinas Kesehatan Musi Banyuasin dr Azmi Dariusmansyah di Sekayu, Sabtu.
Dia menjelaskan, fasyankes yang terendam banjir yakni Poskesdes Ulak Embacang Sanga Desa, Puskesmas Ulak Paceh Lawang Wetan, Poskesdes Karang Ringin I Lawang Wetan, Poskesdes Karang Ringin II.
Kemudian Puskesmas Lumpatan Sekayu, Pustu dan Poskesdes Napal Lawang Wetan, Poskesdes Tanjung Durian Lawang Wetan, Poskesdes Ulak Teberau Lawang Wetan, Poskesdes Bumi Ayu Lawang Wetan, Poskesdes Karang Waru, Poskesdes Rantau Panjang, Pustu dan Poskesdes Ulak Paceh, serta Poskesdes Kertajaya Tebing Bulang.
Kemudian Poskesdes Trans Air Balui Sp 2 Kecamatan Sangat Desa, Poskesdes Ulak Lia Kecamatan Sekayu, Pustu Rantau Keroya Kecamatan Lais, Pustu Desa Tanjung Agung Timur kecamatan Lais, dan Poskesdes Tanjung Agung Timur Kecamatan Lais.
"Meski Poskesdes, Puskesmas dan Pustu terendam banjir namun tenaga medis jemput bola secara bergerak (mobile) melakukan inventarisir pelayanan kesehatan khususnya bagi warga terdampak banjir," ujarnya.
Status tanggap darurat banjir masih dialami Kabupaten Musi Banyuasin, selain fasilitas layanan kesehatan, banjir tersebut
mengakibatkan puluhan ribu rumah warga terendam.
"Sesuai arahan Pj Bupati Apriyadi agar pelayanan kesehatan siaga 24 jam dan menginventarisir masyarakat yang terdampak banjir," jelasnya.
Sementara itu Pj Bupati Apriyadi Mahmud mengatakan pelayanan kesehatan tetap dimaksimalkan secara bergerak (mobile) menyisir warga yang kesehatannya terdampak oleh banjir.
"Obat-obatan disiapkan dan petakan skala prioritas pelayanan kesehatan bagi warga terdampak banjir," ujar Apriyadi.
Selain fasyankes dan rumah penduduk, banjir tersebut juga dikhawatirkan mengakibatkan kerusakan jalan nasional yang terkena hantaman luapan Sungai Musi.
Untuk mencegah kerusakan jalan nasional, akses lalu lintas dialihkan sementara untuk mengurangi tonase yang melintas di jalan yang terkena banjir, kata Pj Bupati Apriadi.
Sementara Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Sudirman menjelaskan bahwa dalam beberapa pekan terakhir pihaknya mendata enam kabupaten dan satu kota di provinsi setempat terdampak banjir karena musim hujan pada Januari 2024.
"Kabupaten dan kota yang terdampak banjir dalam beberapa pekan terakhir, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Banyuasin, Musi Rawas, Muara Enim, Penikal Abab Lematang Ilir (Pali), Kabupaten Ogan Ilir, dan Kota Prabumulih," ujarnya.
Kabupaten dan satu kota yang sejak beberapa pekan terakhir mengalami banjir, kata dia, paling besar terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
"Banjir di Muratara tergolong cukup besar dengan korban mencapai 13.527 kepala keluarga (KK) atau 54.108 jiwa," ujarnya.
Untuk membantu masyarakat di daerah yang dilanda bencana banjir tersebut, Sudirman menjelaskan pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota setempat telah melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan, berupa bahan makanan dan obat-obatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Belasan fasyankes di Kabupaten Musi Banyuasin terendam banjir
"Berdasarkan data ada 19 fasilitas layanan kesehatan seperti Puskesmas, Poskesdes, dan Pustu terendam air dalam sepekan terakhir akibat hujan deras beberapa hari terakhir," kata Kepala Dinas Kesehatan Musi Banyuasin dr Azmi Dariusmansyah di Sekayu, Sabtu.
Dia menjelaskan, fasyankes yang terendam banjir yakni Poskesdes Ulak Embacang Sanga Desa, Puskesmas Ulak Paceh Lawang Wetan, Poskesdes Karang Ringin I Lawang Wetan, Poskesdes Karang Ringin II.
Kemudian Puskesmas Lumpatan Sekayu, Pustu dan Poskesdes Napal Lawang Wetan, Poskesdes Tanjung Durian Lawang Wetan, Poskesdes Ulak Teberau Lawang Wetan, Poskesdes Bumi Ayu Lawang Wetan, Poskesdes Karang Waru, Poskesdes Rantau Panjang, Pustu dan Poskesdes Ulak Paceh, serta Poskesdes Kertajaya Tebing Bulang.
Kemudian Poskesdes Trans Air Balui Sp 2 Kecamatan Sangat Desa, Poskesdes Ulak Lia Kecamatan Sekayu, Pustu Rantau Keroya Kecamatan Lais, Pustu Desa Tanjung Agung Timur kecamatan Lais, dan Poskesdes Tanjung Agung Timur Kecamatan Lais.
"Meski Poskesdes, Puskesmas dan Pustu terendam banjir namun tenaga medis jemput bola secara bergerak (mobile) melakukan inventarisir pelayanan kesehatan khususnya bagi warga terdampak banjir," ujarnya.
Status tanggap darurat banjir masih dialami Kabupaten Musi Banyuasin, selain fasilitas layanan kesehatan, banjir tersebut
mengakibatkan puluhan ribu rumah warga terendam.
"Sesuai arahan Pj Bupati Apriyadi agar pelayanan kesehatan siaga 24 jam dan menginventarisir masyarakat yang terdampak banjir," jelasnya.
Sementara itu Pj Bupati Apriyadi Mahmud mengatakan pelayanan kesehatan tetap dimaksimalkan secara bergerak (mobile) menyisir warga yang kesehatannya terdampak oleh banjir.
"Obat-obatan disiapkan dan petakan skala prioritas pelayanan kesehatan bagi warga terdampak banjir," ujar Apriyadi.
Selain fasyankes dan rumah penduduk, banjir tersebut juga dikhawatirkan mengakibatkan kerusakan jalan nasional yang terkena hantaman luapan Sungai Musi.
Untuk mencegah kerusakan jalan nasional, akses lalu lintas dialihkan sementara untuk mengurangi tonase yang melintas di jalan yang terkena banjir, kata Pj Bupati Apriadi.
Sementara Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Sudirman menjelaskan bahwa dalam beberapa pekan terakhir pihaknya mendata enam kabupaten dan satu kota di provinsi setempat terdampak banjir karena musim hujan pada Januari 2024.
"Kabupaten dan kota yang terdampak banjir dalam beberapa pekan terakhir, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Banyuasin, Musi Rawas, Muara Enim, Penikal Abab Lematang Ilir (Pali), Kabupaten Ogan Ilir, dan Kota Prabumulih," ujarnya.
Kabupaten dan satu kota yang sejak beberapa pekan terakhir mengalami banjir, kata dia, paling besar terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
"Banjir di Muratara tergolong cukup besar dengan korban mencapai 13.527 kepala keluarga (KK) atau 54.108 jiwa," ujarnya.
Untuk membantu masyarakat di daerah yang dilanda bencana banjir tersebut, Sudirman menjelaskan pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota setempat telah melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan, berupa bahan makanan dan obat-obatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Belasan fasyankes di Kabupaten Musi Banyuasin terendam banjir