Martapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan menangani 103 anak di daerah itu yang mengalami stunting agar sembuh dari penyakit kekerdilan itu.
Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah di Martapura, Jumat, mengatakan berdasarkan data terakhir tahun ini dari Dinas Kesehatan setempat bahwa jumlah anak di daerah itu yang mengalami stunting 103 orang.
Terkait dengan hal itu, ia menginstruksikan tim pengelola Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang sudah dibentuk untuk segera melakukan penanggulangan stunting di wilayah itu.
"Tim yang dibentuk bertugas untuk menyembuhkan anak yang terindikasi stunting," kata dia.
Dalam menjalankan tugasnya, kata dia, BAAS akan langsung menyasar gizi anak asuhnya melalui pemberian makanan sehat yang dibuat oleh tim pendamping keluarga (TPK).Ia menjelaskan BAAS harus memastikan anak-anak mengonsumsi makanan yang kualitasnya terkontrol dengan baik agar sembuh dari penyakit tersebut.
"Dengan upaya-upaya yang dilakukan ini diharapkan ke depannya tidak ada lagi anak di OKU Timur yang mengalami stunting," kata dia.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten OKU Timur Adi Nugraha Purna Yudha menambahkan dalam proses penanganan stunting, pihaknya membagi tiga fase, yaitu prastunting, saat stunting dan pascastunting atau telah sembuh dari stunting.
“Setiap anak sudah ada nilai gizi yang harus terpenuhi sehingga dari data ini kita mengetahui tingkat kebutuhan asupan gizi anak yang mengalami stunting," ujarnya.
Hal tersebut juga akan memudahkan bapak atau bunda asuh anak stunting dalam menjalankan tugasnya menurunkan angka stunting di OKU Timur.