Palembang (ANTARA) - Narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Palembang, Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan, dilatih membuat kerajinan khas daerah setempat, kain jumputan.

Pelatihan pembuatan kain jumputan diberikan kepada WBP Lapas Perempuan sebagai pembinaan untuk bekal setelah menjalani masa pidana dan upaya pelestarian budaya lokal, kata Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya, di Palembang, Ahad.

Dia menjelaskan pembinaan kemandirian unggulan membuat kain jumputan merupakan salah satu kegiatan pembinaan kemandirian yang dilakukan di Lapas Perempuan Palembang.

Kegiatan pembinaan itu dilakukan bekerja sama dengan Kriya Batik Musi, dalam pelatihan itu WBP diajarkan cara membuat motif kain jumputan hingga proses pewarnaan.

"Saya terus mendukung jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumsel terus berupaya memberikan pelatihan kemandiran kepada warga binaan yang dapat bermanfaat untuk bekal hidup bermasyarakat," ujarnya.

Kakanwil Kemenkumham Sumsel menyampaikan apresiasinya kepada Kalapas Ike dan WBP yang terus melakukan berbagai kegiatan pembinaan.

Selain untuk memberikan keahlian kepada warga binaan, pelatihan pembuatan jumputan itu dapat mendukung pelestarian budaya dari Provinsi Sumatera Selatan.

“Melalui pelestarian budaya, diharapkan di masa yang akan datang budaya ini akan tetap ada, dan kita bangga jika salah satu pengerajinnya adalah mantan warga binaan kita,” ujar Kakanwil Ilham.

Sementara Kepala Lapas Perempuan Palembang Ike Rahmawati mengatakan pihaknya telah memberikan kegiatan pembuatan kain jumputan kepada 20 warga binaannya dalam beberapa pekan terakhir.

Pelatihan di bawah bimbingan instruktur dari Kriya Batik Musi, para WBP diberikan materi pengenalan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kain jumputan.

Kemudian diajari cara membuat pola/motif pada kain, menjahit pola, mengikat kain, pewarnaan dan pengeringan kain, hingga proses produksi menjadi pakaian.

Warga binaan yang telah mengikuti kegiatan pelatihan pembinaan kemandirian pembuatan kain jumputan, selanjutnya akan mengikuti praktik/kegiatan kerja pembuatan kain jumputan.

Warga binaan Lapas Perempuan yang mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian jumputan dan menjahit dibina untuk terus berkreasi dan menghasilkan produk yang diminati masyarakat luas serta bisa digunakan sehari-hari.

Kain jumputan memiliki keistimewaan, mulai dari motif dan corak yang menarik nan estetik, sehingga memberikan keunikan tersendiri ketika dikombinasikan pada kemeja polos.

Sejauh ini, kata Ike para Warga Binaan Lapas Perempuan Palembang telah berhasil memproduksi kain jumputan dan dibuat menjadi mukenah, kemeja, dan baju batik.

"Saya merasa senang melihat semangat warga binaan untuk belajar dan tak henti berkreasi, dari hal yang awalnya mereka tidak bisa menjadi bisa dan mahir," ujar Ike.*

Pewarta : Yudi Abdullah
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024