Jakarta (ANTARA) - Dokter Hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) drh Gunawan Budi Utomo mengungkapkan tindakan menjaga kebersihan merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah penularan flu burung di pasar.
"Kita harus waspada terhadap flu burung, kita harus pastikan pasar ini bersih, sehat, aman," kata Gunawan dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Kamis.
Menurut Gunawan, yang juga merupakan Senior Technical Advisor for Value Chain and AMR FAO ECTAD Indonesia, kondisi pasar berisiko tinggi tercemar virus flu burung karena banyaknya unggas yang dijual dan dipotong di sana.
Untuk itu, lanjut dia, kebersihan dan kesehatan lingkungan pasar harus selalu diperhatikan, bukan hanya oleh pengelola pasar dan petugas kebersihan, tetapi juga oleh para pedagang hingga konsumen.
Gunawan menuturkan, lingkungan pasar dan peralatan apapun yang bersentuhan dengan unggas harus selalu dibersihkan dengan rutin dan benar. Lalu, cuci tangan dengan air sabun sebelum dan sesudah memegang unggas atau dagingnya.
Kemudian, kios basah dan kering harus dipisah dengan jelas. Gunawan juga menganjurkan bahwa sebaiknya tidak ada pemotongan unggas dan penjualan unggas hidup di dalam pasar.
"Penanganan unggas secara higienis juga diperlukan agar kontaminasi terhadap produk-produk yang ada bisa diminimalisir, Penggunaan pendingin bisa jadi salah satu metode agar unggas tidak perlu dipotong di pasar tapi di rumah potong yang higienis," ujar Gunawan.
Bagi pedagang unggas hidup, Gunawan mendorong agar tidak menjual ayam sakit, selalu membersihkan keranjang unggas dengan air dan deterjen setiap hari, serta mencuci tangan dengan air dan sabun setelah memegang unggas.
"Kita harus waspada terhadap flu burung, kita harus pastikan pasar ini bersih, sehat, aman," kata Gunawan dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Kamis.
Menurut Gunawan, yang juga merupakan Senior Technical Advisor for Value Chain and AMR FAO ECTAD Indonesia, kondisi pasar berisiko tinggi tercemar virus flu burung karena banyaknya unggas yang dijual dan dipotong di sana.
Untuk itu, lanjut dia, kebersihan dan kesehatan lingkungan pasar harus selalu diperhatikan, bukan hanya oleh pengelola pasar dan petugas kebersihan, tetapi juga oleh para pedagang hingga konsumen.
Gunawan menuturkan, lingkungan pasar dan peralatan apapun yang bersentuhan dengan unggas harus selalu dibersihkan dengan rutin dan benar. Lalu, cuci tangan dengan air sabun sebelum dan sesudah memegang unggas atau dagingnya.
Kemudian, kios basah dan kering harus dipisah dengan jelas. Gunawan juga menganjurkan bahwa sebaiknya tidak ada pemotongan unggas dan penjualan unggas hidup di dalam pasar.
"Penanganan unggas secara higienis juga diperlukan agar kontaminasi terhadap produk-produk yang ada bisa diminimalisir, Penggunaan pendingin bisa jadi salah satu metode agar unggas tidak perlu dipotong di pasar tapi di rumah potong yang higienis," ujar Gunawan.
Bagi pedagang unggas hidup, Gunawan mendorong agar tidak menjual ayam sakit, selalu membersihkan keranjang unggas dengan air dan deterjen setiap hari, serta mencuci tangan dengan air dan sabun setelah memegang unggas.