Martapura (ANTARA) - Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Lanosin Hamzah menyebutkan bahwa Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berperan penting dalam menurunkan angka stunting atau kekerdilan di daerah itu.
"IBI merupakan salah satu garda terdepan dalam menanggulangi stunting," kata Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah saat menerima audensi dengan IBI wilayah setempat, Senin.
Untuk itu, Bupati meminta kepada seluruh bidan dan tenaga kesehatan di daerahnya agar bekerja maksimal dalam menurunkan angka stunting atau penyakit gagal tumbuh pada anak di Kabupaten OKU Timur.
Bidan merupakan tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel dalam memberikan pelayanan dibidang kesehatan masyarakat.
Peran bidan sebagai mitra perempuan harus memberikan dukungan, asuhan dan nasehat kepada masyarakat selama masa hamil, persalinan dan masa nifas.
Termasuk memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri serta memberikan asuhan kepada bayi yang baru dilahirkan.
"Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat semakin baik, peran dan fungsi bidan sangatlah penting sehingga harus ditingkatkan lagi," katanya.
Tak hanya itu, para bidan juga dapat meningkatkan ilmu dan teknologi yang ada untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi di tengah masyarakat luas.
"Saya berharap bidan di OKU Timur menjadi garda terdepan dalam percepatan penurunan stunting dengan dimulai melalui proses pencegahan, pendekatan dan pendampingan masyarakat," harapnya.
Bupati menambahkan, dalam pencegahan dan penanganan stunting, Pemkab OKU Timur mengedepankan semangat kolaborasi dari berbagai OPD yang ada, mulai dari masyarakat usia remaja, ibu hamil, bayi, balita, dan keluarga.
Bahkan, kata dia, melalui Dinas Kesehatan OKU Timur pihaknya menggencarkan kampanye gerakan pencegahan stunting dengan mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan bergizi, salah satunya gemar makan ikan.
"Dengan gemar makan ikan dapat mencegah penyakit gizi buruk sehingga anak tidak mengalami stunting," ujarnya.
"IBI merupakan salah satu garda terdepan dalam menanggulangi stunting," kata Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah saat menerima audensi dengan IBI wilayah setempat, Senin.
Untuk itu, Bupati meminta kepada seluruh bidan dan tenaga kesehatan di daerahnya agar bekerja maksimal dalam menurunkan angka stunting atau penyakit gagal tumbuh pada anak di Kabupaten OKU Timur.
Bidan merupakan tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel dalam memberikan pelayanan dibidang kesehatan masyarakat.
Peran bidan sebagai mitra perempuan harus memberikan dukungan, asuhan dan nasehat kepada masyarakat selama masa hamil, persalinan dan masa nifas.
Termasuk memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri serta memberikan asuhan kepada bayi yang baru dilahirkan.
"Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat semakin baik, peran dan fungsi bidan sangatlah penting sehingga harus ditingkatkan lagi," katanya.
Tak hanya itu, para bidan juga dapat meningkatkan ilmu dan teknologi yang ada untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi di tengah masyarakat luas.
"Saya berharap bidan di OKU Timur menjadi garda terdepan dalam percepatan penurunan stunting dengan dimulai melalui proses pencegahan, pendekatan dan pendampingan masyarakat," harapnya.
Bupati menambahkan, dalam pencegahan dan penanganan stunting, Pemkab OKU Timur mengedepankan semangat kolaborasi dari berbagai OPD yang ada, mulai dari masyarakat usia remaja, ibu hamil, bayi, balita, dan keluarga.
Bahkan, kata dia, melalui Dinas Kesehatan OKU Timur pihaknya menggencarkan kampanye gerakan pencegahan stunting dengan mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan bergizi, salah satunya gemar makan ikan.
"Dengan gemar makan ikan dapat mencegah penyakit gizi buruk sehingga anak tidak mengalami stunting," ujarnya.