Banjarmasin (ANTARA) - Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd mengatakan mengontrol berat badan menjadi cara sederhana mencegah penyakit diabetes yang setiap tahun mengalami tren peningkatan kasus maupun angka kematian.
"Mempertahankan berat badan ideal sebagai upaya nyata seseorang untuk tetap sehat terhindar berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes," kata dia di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, memiliki tubuh gemuk atau obesitas menandakan asupan berlebih dan penggunaan energi yang kurang seperti aktivitas fisik hingga olahraga.
Akibat mengonsumsi gula, garam dan lemak jenuh yang berlebihan dari makanan itulah membuat lemak di bagian perut penyebab sel lemak melepaskan pro-inflamasi yang membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin yang dihasilkannya.
"Gangguan fungsi sel responsif insulin inilah dikenal sebagai resistensi insulin yang menjadi ciri khas diabetes," kata Syamsul.
Penyakit diabetes, sekitar 80 persen, dapat dicegah melalui upaya pencegahan yang tepat melalui penerapan pola hidup sehat.
Selain mengontrol konsumsi makanan yang sehat, bergizi dan seimbang, seseorang juga dilarang menggunakan tembakau seperti merokok dan tembakau kunyah maupun minuman beralkohol.
Kemudian rajin berolahraga dengan intensitas sedang selama 30 menit setiap hari serta selalu berpikir positif sehingga terhindar dari stres.
"Jangan lupa lakukan tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur sebagai deteksi dini agar mengetahui kondisi dalam tubuh yang tak nampak di pandang mata," kata Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.
Data International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2021 menyebutkan sekitar 537 juta orang di dunia atau 10 persen dari usia 20 hingga 79 tahun mengidap diabetes.
Jumlah ini diprediksi meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 mendatang dan menjadi 783 juta pada tahun 2045. Terlebih, 240 juta dari penderita diabetes di dunia saat ini tidak terdiagnosis.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar kelima di dunia, terdapat 19,5 juta warga Indonesia berusia 20 hingga 79 tahun yang mengidap penyakit tersebut pada 2021.
Diabetes menyebabkan 6,7 juta kematian di dunia pada 2021. Sedangkan jumlah kematian akibat diabetes di Indonesia mencapai 236 ribu pada 2021.
Tak hanya menyebabkan kematian prematur di seluruh dunia, diabetes merupakan penyebab utama untuk kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan amputasi kaki.
"Mempertahankan berat badan ideal sebagai upaya nyata seseorang untuk tetap sehat terhindar berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes," kata dia di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, memiliki tubuh gemuk atau obesitas menandakan asupan berlebih dan penggunaan energi yang kurang seperti aktivitas fisik hingga olahraga.
Akibat mengonsumsi gula, garam dan lemak jenuh yang berlebihan dari makanan itulah membuat lemak di bagian perut penyebab sel lemak melepaskan pro-inflamasi yang membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin yang dihasilkannya.
"Gangguan fungsi sel responsif insulin inilah dikenal sebagai resistensi insulin yang menjadi ciri khas diabetes," kata Syamsul.
Penyakit diabetes, sekitar 80 persen, dapat dicegah melalui upaya pencegahan yang tepat melalui penerapan pola hidup sehat.
Selain mengontrol konsumsi makanan yang sehat, bergizi dan seimbang, seseorang juga dilarang menggunakan tembakau seperti merokok dan tembakau kunyah maupun minuman beralkohol.
Kemudian rajin berolahraga dengan intensitas sedang selama 30 menit setiap hari serta selalu berpikir positif sehingga terhindar dari stres.
"Jangan lupa lakukan tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur sebagai deteksi dini agar mengetahui kondisi dalam tubuh yang tak nampak di pandang mata," kata Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.
Data International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2021 menyebutkan sekitar 537 juta orang di dunia atau 10 persen dari usia 20 hingga 79 tahun mengidap diabetes.
Jumlah ini diprediksi meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 mendatang dan menjadi 783 juta pada tahun 2045. Terlebih, 240 juta dari penderita diabetes di dunia saat ini tidak terdiagnosis.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar kelima di dunia, terdapat 19,5 juta warga Indonesia berusia 20 hingga 79 tahun yang mengidap penyakit tersebut pada 2021.
Diabetes menyebabkan 6,7 juta kematian di dunia pada 2021. Sedangkan jumlah kematian akibat diabetes di Indonesia mencapai 236 ribu pada 2021.
Tak hanya menyebabkan kematian prematur di seluruh dunia, diabetes merupakan penyebab utama untuk kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan amputasi kaki.