Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Direktur MPRO International Gustiantira Alandy mengatakan sebagai promotor pihaknya memiliki tekad untuk bisa membawa petinju Indonesia Daud Yordan kembali masuk jajaran top dunia.
Caranya dengan memberikan kesempatan lebih banyak petinju asal Kayong Utara, Kalimantan Barat itu bertanding dengan petinju kelas atas.
Terdekat, Daud bakal berlaga dalam partai utama MPRO Evolution Fight Series di Balai Sarbini, Jakarta, 14 Oktober mendatang melawan Zoravor Petrosian asal Ukraina untuk memperebutkan gelar juara dunia International Boxing Association (IBA) kelas ringan super.
"Pertandingan ini merupakan event kami keempat sepanjang tahun 2022 dan menjadi jalan bagi Daud untuk terus meningkatkan karier tinju," kata Tira dalam konferensi pers di Balai Sarbini, Kamis.
Dalam mewujudkan tekad membawa Daud ke top dunia, MPRO bakal menambah jumlah event yang terselenggara di Indonesia pada tahun depan menjadi enam. "Tahun depan, minimal per dua bulan itu ada pertandingan," ujar Tira menambahkan.
Dengan banyaknya pertandingan internasional, impian Indonesia memiliki juara dunia dalam olahraga adu jotos makin terbuka.
Berdasarkan data Boxrec, Daud Yordan saat ini menempati peringkat 84 dunia dengan mengantongi rekor 42 (30 KO) menang dan 4 kalah.
"Kami saat ini fokus mengejar peringkat dunia secara keseluruhan. Target kami akhir tahun ini membawa Daud masuk 50 besar. Pada awal tahun depan masuk 30 besar dan target utamanya adalah masuk 10 besar," ujar Tira.
Sementara Daud juga memiliki ambisi besar untuk kembali masuk jajaran top dunia. Dia akan berjuang untuk bisa mengalahkan petinju Ukraina pada laga nanti.
"Saya kira dengan pengalaman yang saya miliki dan usia yang jauh lebih matang, saya sangat optimistis bisa meraih kemenangan. Saya haus kemenangan KO dan yakin bisa mengalahkannya sebelum 10 ronde. Saya masih bisa membuktikan yang terbaik di kelas ini," ujar Daud.
Dalam gelaran MPRO Evolution Fight Series, petinju Indonesia yang juga bakal tampil adalah Ongen Saknosiwi yang berhadapan dengan Richard Pumicpic asal Filipina dalam perebutan titel IBA Intercontinental kelas bulu.
Selain itu, Tira juga mengungkapkan akan ada partai tambahan lainnya yang tak kalah sengit. "Menurut saya, Indonesia tidak kekurangan petinju potensial, namun soal pertandingan kita masih kurang," pungkas Tira.
Caranya dengan memberikan kesempatan lebih banyak petinju asal Kayong Utara, Kalimantan Barat itu bertanding dengan petinju kelas atas.
Terdekat, Daud bakal berlaga dalam partai utama MPRO Evolution Fight Series di Balai Sarbini, Jakarta, 14 Oktober mendatang melawan Zoravor Petrosian asal Ukraina untuk memperebutkan gelar juara dunia International Boxing Association (IBA) kelas ringan super.
"Pertandingan ini merupakan event kami keempat sepanjang tahun 2022 dan menjadi jalan bagi Daud untuk terus meningkatkan karier tinju," kata Tira dalam konferensi pers di Balai Sarbini, Kamis.
Dalam mewujudkan tekad membawa Daud ke top dunia, MPRO bakal menambah jumlah event yang terselenggara di Indonesia pada tahun depan menjadi enam. "Tahun depan, minimal per dua bulan itu ada pertandingan," ujar Tira menambahkan.
Dengan banyaknya pertandingan internasional, impian Indonesia memiliki juara dunia dalam olahraga adu jotos makin terbuka.
Berdasarkan data Boxrec, Daud Yordan saat ini menempati peringkat 84 dunia dengan mengantongi rekor 42 (30 KO) menang dan 4 kalah.
"Kami saat ini fokus mengejar peringkat dunia secara keseluruhan. Target kami akhir tahun ini membawa Daud masuk 50 besar. Pada awal tahun depan masuk 30 besar dan target utamanya adalah masuk 10 besar," ujar Tira.
Sementara Daud juga memiliki ambisi besar untuk kembali masuk jajaran top dunia. Dia akan berjuang untuk bisa mengalahkan petinju Ukraina pada laga nanti.
"Saya kira dengan pengalaman yang saya miliki dan usia yang jauh lebih matang, saya sangat optimistis bisa meraih kemenangan. Saya haus kemenangan KO dan yakin bisa mengalahkannya sebelum 10 ronde. Saya masih bisa membuktikan yang terbaik di kelas ini," ujar Daud.
Dalam gelaran MPRO Evolution Fight Series, petinju Indonesia yang juga bakal tampil adalah Ongen Saknosiwi yang berhadapan dengan Richard Pumicpic asal Filipina dalam perebutan titel IBA Intercontinental kelas bulu.
Selain itu, Tira juga mengungkapkan akan ada partai tambahan lainnya yang tak kalah sengit. "Menurut saya, Indonesia tidak kekurangan petinju potensial, namun soal pertandingan kita masih kurang," pungkas Tira.