Baturaja (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengantisipasi wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK pada hewan ternak sapi dan kerbau agar tidak menyebar di daerah itu.

Kepala Diskannak Ogan Komering Ulu (OKU) Tri Aprianingsih di Baturaja, Sabtu mengatakan PMK pada sapi dan kerbau sudah menjangkit hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.

Menyingkap hal itu, pihaknya bersama pemangku terkait melakukan monitoring guna mencegah wabah tersebut menyebar di sejumlah peternakan hewan di wilayahnya.

"Kami bersama pihak Polres OKU telah melaksanakan pengecekan sapi ke beberapa rumah potong hewan (RPH) maupun peternakan milik masyarakat di Kabupaten OKU," ujar dia.

Baca juga: Sumsel perketat pendistribusian hewan cegah wabah PMK
Dari hasil pengecekan tersebut diketahui bahwa belum ditemukan adanya indikasi sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku tersebut.

Adapun ciri-ciri hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku yaitu mulut mengeluarkan air liur secara terus menerus, penurunan berat badan secara drastis, dan mengalami demam hingga 41 derajat celcius.

"Ciri hewan yang terinfeksi wabah tersebut juga tidak nafsu makan dan kuku hewan tersebut lepas," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres OKU AKP Syafaruddin menambahkan pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengetahui data serta perkembangan ternak sapi yang terinfeksi PMK.

Ia juga meminta Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten OKU agar segera mengambil langkah apabila terdapat hewan ternak yang terinfeksi seperti melakukan penanggulangan PMK dan memberikan obat-obatan guna mengantisipasi meluasnya wabah tersebut di daerah itu.

"Hal itu juga untuk mencegah kerugian materi yang dialami para peternak akibat wabah tersebut," ujarnya.
Baca juga: Sumsel lakukan uji klinis sampel ternak diduga terpapar PMK
Baca juga: PDHI Sumsel temukan ternak bergejala klinis terpapar PMK di Lubuklinggau
 

Pewarta : Edo Purmana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024