Palembang (ANTARA) - Permintaan warga Kota Palembang, Sumatera Selatan terhadap kulit atau bungkus ketupat terbuat dari daun pandan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada 2-3 Mei 2022 cukup tinggi.
Hidayat salah seorang pedagang yang biasa menjual bungkus ketupat di Pasar Sekip Ujung Palembang, Minggu, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir permintaan bungkus ketupat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya saat pemberlakuan PPKM untuk menekan lonjakan kasus positif COVID-19.
Bungkus ketupat yang ditawarkan kepada masyarakat terbuat dari tiga bahan yakni dari daun nipah, kelapa, dan pandan.
Namun warga yang merayakan hari besar agama Islam itu sebagian besar memburu bungkus ketupat yang terbuat dari daun pandan karena bisa memberikan aroma wangi ketika dimasak.
Bungkus ketupat ditawarkan kepada pembeli dengan harga bervariasi tergantung ukuran besarnya dan bahannya dari daun nipah, kelapa atau daun pandan.
Bungkus atau kulit ketupat yang dibuat dari daun pandan dijual dengan harga sedikit lebih mahal dari yang bahan daun nipah dan kelapa.
Bungkus ketupat yang terbuat dari daun nipah dijual Rp10.000 per ikat isi 10 buah, sedangkan dari daun kelapa 12.500 per ikat, dan dari daun pandan dijual Rp20..000 per ikat isi 10 buah tergantung ukuran besar dan kecilnya, kata pedagang itu.
Sementara salah seorang pembeli Annisa mengatakan ketupat merupakan ciri khas warga kota ini untuk menyemarakkan hari besar keagamaan itu.
"Bagi keluarga kami, hidangan ketupat wajib ada karena tanpa makanan tersebut kurang meriah suasana Lebaran Idul Fitri," ujar warga Palembang.
Hidayat salah seorang pedagang yang biasa menjual bungkus ketupat di Pasar Sekip Ujung Palembang, Minggu, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir permintaan bungkus ketupat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya saat pemberlakuan PPKM untuk menekan lonjakan kasus positif COVID-19.
Bungkus ketupat yang ditawarkan kepada masyarakat terbuat dari tiga bahan yakni dari daun nipah, kelapa, dan pandan.
Namun warga yang merayakan hari besar agama Islam itu sebagian besar memburu bungkus ketupat yang terbuat dari daun pandan karena bisa memberikan aroma wangi ketika dimasak.
Bungkus ketupat ditawarkan kepada pembeli dengan harga bervariasi tergantung ukuran besarnya dan bahannya dari daun nipah, kelapa atau daun pandan.
Bungkus atau kulit ketupat yang dibuat dari daun pandan dijual dengan harga sedikit lebih mahal dari yang bahan daun nipah dan kelapa.
Bungkus ketupat yang terbuat dari daun nipah dijual Rp10.000 per ikat isi 10 buah, sedangkan dari daun kelapa 12.500 per ikat, dan dari daun pandan dijual Rp20..000 per ikat isi 10 buah tergantung ukuran besar dan kecilnya, kata pedagang itu.
Sementara salah seorang pembeli Annisa mengatakan ketupat merupakan ciri khas warga kota ini untuk menyemarakkan hari besar keagamaan itu.
"Bagi keluarga kami, hidangan ketupat wajib ada karena tanpa makanan tersebut kurang meriah suasana Lebaran Idul Fitri," ujar warga Palembang.