Sumatera Selatan (ANTARA) - Festival Sungai Sekanak-Lambidaro di Palembang, Sumatera Selatan, yang digelar oleh pemerintah kota setempat beserta jajarannya serta melibatkan partisipasi masyarakat selama dua hari pada 5 - 6 Februari 2022 ditutup lebih cepat.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah eskalasi massa pengunjung festival agar tidak terjadinya transmisi lokal, mengingat saat ini Palembang sedang mengalami tren peningkatan kasus konfirmasi positif COVID-19.
Camat Bukit Kecil Palembang Alexander di Palembang, Ahad, mengatakan festival yang digelar untuk mengawali peluncuran kawasan wisata baru di pusat kota Palembang itu jadwalnya memang berakhir hari ini.
Namun, jadwal berlangsungnya acara diubah dari agenda yang semestinya dimulai pada pukul 14.00 WIB hingga malam, menjadi berlangsung terbatas dari pukul 08.00 WIB dan ditutup siang pukul 11.00 WIB.
"Siang ini ditutup sehingga malam tidak ada lagi festival. Semua rangkaian acara, mulai dari hiburan dan pedestrian ditutup lebih cepat," kata dia selaku perwakilan pemerintahan setempat.
Menurut Alexander, kebijakan yang dilakukan oleh panitia penyelenggara dalam hal ini dilaksanakan oleh perancang acara (event organizer, EO) itu atas pertimbangan hasil evaluasi bersama aparat Kecamatan, aparat kepolisian, satuan polisi pamong praja (Satpol-PP) dan tim gugus tugas COVID-19 kota Palembang.
Kebijakan itu, kata dia, untuk menghindari jangan sampai seperti Sabtu (5/2) malam, dimana festival yang juga menampilkan konser musik itu disesaki massa pengunjung sehingga tidak bisa terkontrol lagi, dan akhirnya harus dihentikan dan dibubarkan.
"Jadi semalam saya bersama dengan kepolisian dan Satpol PP hentikan acaranya, pukul 20.30 WIB, dari pada nanti menimbulkan yang tidak-tidak dengan kondisi seperti itu. ramai sekali seperti setengah warga Palembang hadir ke acara itu, sehingga jalan sampai macet," ujarnya.
Menurut dia, acara festival itu digelar dengan perencanaan yang baik di mana sebulan sebelum festival terselenggara, dilakukan beberapa kali rapat koordinasi dengan semua instansi terkait.
Tampilan baru
Sesuai dengan perencanaan dalam rapat koordinasi tersebut, aspek kesehatan menjadi prioritas dengan yang turut menyediakan layanan vaksinasi, skrining protokol kesehatan terhadap pengunjung yang dilangsungkan oleh tim gugus tugas COVID-19 Dinas Kesehatan Kota Palembang.
Sehingga melihat adanya eskalasi massa yang melebihi kapasitas yang sudah dikoordinasikan sebelumnya, makanya direspons dengan pembubaran acara pada malam itu.
"Saat ini acaranya sudah berakhir, stan dan panggung yang ada di kawasan sungai Sekanak-Lambidaro dalam proses pembongkaran dan diawasi oleh Satpol-PP Palembang," kata dia.
Tangkapan layar video pembubaran konser di Festival Sungai Sekanak-Lambidaro di Palembang, Sumatera Selatan Sabtu (5/2/2022) malam. (ANTARA/HO-medsoskecamatanbukitkecilterkini)
Sementara Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang Kompol Roy Tambunan mengatakan kepolisian mengimbau supaya acara digelar secara terbatas sehingga masyarakat pun bisa dikondisikan untuk tidak sampai membludak.
Sebab merujuk pada kondisi pada Sabtu (5/2) malam tadi, ramainya masyarakat juga menyebabkan lalu lintas menjadi macet di sepanjang Jalan Brigjen Dhani Effendi sampai Jalan Radial dan sekitarnya.
"Agenda acara hari ini sudah diubah fokus pelaksanaannya hanya seremoni rangkaian penutupan saja, pukul 11.00 WIB sudah selesai tidak ada lagi kegiatan. Kejadian ini menjadi pelajaran bersama bahwa penting nya koordinasi, sehingga bisa direspons cepat," ujarnya.
Adapun Festival Sungai Sekanak-Lambidaro itu digelar untuk peluncuran kawasan sungai yang sudah selesai direstorasi sepanjang 800 meter oleh Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII bersama Pemerintah Kota Palembang.
Rangkaian acara dalam festival yang terbuka untuk umum itu berisikan seremoni pembersihan sungai, pelepasan benih ikan, dan penanaman bibit pohon oleh pemerintah Kota Palembang, jajaran aparat provinsi dan jajaran forkopimda.
Sekaligus memperkenalkan sungai itu sebagai kawasan wisata baru turut menampilkan parade busana khas daerah dan menyertakan puluhan gerai UMKM yang diiringi dengan segenap acara hiburan.
Tak sesuai rencana
Acara hiburan konser musik berlangsung pada Sabtu (5/2) malam. Terekam dalam video yang beredar di jejaring media sosial Instagram, konser tersebut didatangi oleh massa pengunjung yang sulit dikontrol protokol kesehatannya, hingga akhirnya konser malam itu dihentikan oleh Camat Bukit Kecil didampingi pihak Polsek Ilir Barat 1 dan Satpol-PP Palembang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Fenty Aprina mengatakan pihaknya
menyediakan sebanyak tiga posko beserta tim pelayanan kesehatan sekaligus menyiagakan mobil ambulans dan mobil penyuluhan dalam Festival Sekanak-Lambidaro di Jalan Brigjen Dhani Effendi, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang itu.
Posko-posko tersebut selain untuk pemantauan protokol kesehatan juga menyediakan layanan vaksinasi COVID-19 yang terbuka untuk masyarakat umum.
Dalam pelaksanaannya setiap pengunjung yang datang ke festival diimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Bahkan di pintu masuk turut disediakan masker.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi yang dilakukan jauh sebelum penyelenggaraan dilaksanakan.
Namun, memang antusias masyarakat untuk menghadiri festival tersebut sangat besar mereka didorong oleh rasa penasaran dengan perubahan fisik Sekanak-Lambidaro yang bersih dan indah itu sehingga terjadi kondisi demikian, meskipun tetap diingatkan untuk menjaga protokol kesehatan.
Namun, ketika massa berkumpul, kondisinya jadi berbeda dari yang direncanakan. Menjaga agar tidak terjadi lonjakan positif COVID-19 harus diutamakan demi kesehatan masyarakat luas.*
Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah eskalasi massa pengunjung festival agar tidak terjadinya transmisi lokal, mengingat saat ini Palembang sedang mengalami tren peningkatan kasus konfirmasi positif COVID-19.
Camat Bukit Kecil Palembang Alexander di Palembang, Ahad, mengatakan festival yang digelar untuk mengawali peluncuran kawasan wisata baru di pusat kota Palembang itu jadwalnya memang berakhir hari ini.
Namun, jadwal berlangsungnya acara diubah dari agenda yang semestinya dimulai pada pukul 14.00 WIB hingga malam, menjadi berlangsung terbatas dari pukul 08.00 WIB dan ditutup siang pukul 11.00 WIB.
"Siang ini ditutup sehingga malam tidak ada lagi festival. Semua rangkaian acara, mulai dari hiburan dan pedestrian ditutup lebih cepat," kata dia selaku perwakilan pemerintahan setempat.
Menurut Alexander, kebijakan yang dilakukan oleh panitia penyelenggara dalam hal ini dilaksanakan oleh perancang acara (event organizer, EO) itu atas pertimbangan hasil evaluasi bersama aparat Kecamatan, aparat kepolisian, satuan polisi pamong praja (Satpol-PP) dan tim gugus tugas COVID-19 kota Palembang.
Kebijakan itu, kata dia, untuk menghindari jangan sampai seperti Sabtu (5/2) malam, dimana festival yang juga menampilkan konser musik itu disesaki massa pengunjung sehingga tidak bisa terkontrol lagi, dan akhirnya harus dihentikan dan dibubarkan.
"Jadi semalam saya bersama dengan kepolisian dan Satpol PP hentikan acaranya, pukul 20.30 WIB, dari pada nanti menimbulkan yang tidak-tidak dengan kondisi seperti itu. ramai sekali seperti setengah warga Palembang hadir ke acara itu, sehingga jalan sampai macet," ujarnya.
Menurut dia, acara festival itu digelar dengan perencanaan yang baik di mana sebulan sebelum festival terselenggara, dilakukan beberapa kali rapat koordinasi dengan semua instansi terkait.
Tampilan baru
Sesuai dengan perencanaan dalam rapat koordinasi tersebut, aspek kesehatan menjadi prioritas dengan yang turut menyediakan layanan vaksinasi, skrining protokol kesehatan terhadap pengunjung yang dilangsungkan oleh tim gugus tugas COVID-19 Dinas Kesehatan Kota Palembang.
Sehingga melihat adanya eskalasi massa yang melebihi kapasitas yang sudah dikoordinasikan sebelumnya, makanya direspons dengan pembubaran acara pada malam itu.
"Saat ini acaranya sudah berakhir, stan dan panggung yang ada di kawasan sungai Sekanak-Lambidaro dalam proses pembongkaran dan diawasi oleh Satpol-PP Palembang," kata dia.
Sementara Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang Kompol Roy Tambunan mengatakan kepolisian mengimbau supaya acara digelar secara terbatas sehingga masyarakat pun bisa dikondisikan untuk tidak sampai membludak.
Sebab merujuk pada kondisi pada Sabtu (5/2) malam tadi, ramainya masyarakat juga menyebabkan lalu lintas menjadi macet di sepanjang Jalan Brigjen Dhani Effendi sampai Jalan Radial dan sekitarnya.
"Agenda acara hari ini sudah diubah fokus pelaksanaannya hanya seremoni rangkaian penutupan saja, pukul 11.00 WIB sudah selesai tidak ada lagi kegiatan. Kejadian ini menjadi pelajaran bersama bahwa penting nya koordinasi, sehingga bisa direspons cepat," ujarnya.
Adapun Festival Sungai Sekanak-Lambidaro itu digelar untuk peluncuran kawasan sungai yang sudah selesai direstorasi sepanjang 800 meter oleh Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII bersama Pemerintah Kota Palembang.
Rangkaian acara dalam festival yang terbuka untuk umum itu berisikan seremoni pembersihan sungai, pelepasan benih ikan, dan penanaman bibit pohon oleh pemerintah Kota Palembang, jajaran aparat provinsi dan jajaran forkopimda.
Sekaligus memperkenalkan sungai itu sebagai kawasan wisata baru turut menampilkan parade busana khas daerah dan menyertakan puluhan gerai UMKM yang diiringi dengan segenap acara hiburan.
Tak sesuai rencana
Acara hiburan konser musik berlangsung pada Sabtu (5/2) malam. Terekam dalam video yang beredar di jejaring media sosial Instagram, konser tersebut didatangi oleh massa pengunjung yang sulit dikontrol protokol kesehatannya, hingga akhirnya konser malam itu dihentikan oleh Camat Bukit Kecil didampingi pihak Polsek Ilir Barat 1 dan Satpol-PP Palembang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Fenty Aprina mengatakan pihaknya
menyediakan sebanyak tiga posko beserta tim pelayanan kesehatan sekaligus menyiagakan mobil ambulans dan mobil penyuluhan dalam Festival Sekanak-Lambidaro di Jalan Brigjen Dhani Effendi, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang itu.
Posko-posko tersebut selain untuk pemantauan protokol kesehatan juga menyediakan layanan vaksinasi COVID-19 yang terbuka untuk masyarakat umum.
Dalam pelaksanaannya setiap pengunjung yang datang ke festival diimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Bahkan di pintu masuk turut disediakan masker.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi yang dilakukan jauh sebelum penyelenggaraan dilaksanakan.
Namun, memang antusias masyarakat untuk menghadiri festival tersebut sangat besar mereka didorong oleh rasa penasaran dengan perubahan fisik Sekanak-Lambidaro yang bersih dan indah itu sehingga terjadi kondisi demikian, meskipun tetap diingatkan untuk menjaga protokol kesehatan.
Namun, ketika massa berkumpul, kondisinya jadi berbeda dari yang direncanakan. Menjaga agar tidak terjadi lonjakan positif COVID-19 harus diutamakan demi kesehatan masyarakat luas.*