Jakarta (ANTARA) - Putri Indonesia 2007 yang kini jadi pegiat gaya hidup ramah lingkungan, eco-lifestyle, Agni Pratistha membagikan kiat memulai hidup lebih ramah lingkungan.

Menurut dia, memulai gaya hidup ramah lingkungan harus dimulai dari diri sendiri.

"Meski demikian, setelah menjalani beberapa tahun, saya semakin menyadari bahwa dibutuhkan partisipasi lebih banyak pihak, utamanya para produsen dalam mendukung penerapan gaya hidup berkelanjutan, untuk memberikan dampak yang lebih signifikan," kata Agni dalam keterangannya pada Rabu.

Untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan, Agni mengatakan bisa dimulai dengan lebih teliti saat berbelanja.

"Saat berbelanja, perhatikan rekam jejak perusahaan dan kepedulian terhadap lingkungan. Di era digitalisasi seperti saat ini, cukup dengan mencari di Google, kita bisa melihat rekam jejak dari brand yang kita pilih - apakah memiliki manfaat sosial dan komitmen pada kelestarian lingkungan. Pastikan juga sumber bahan baku yang digunakan pada produk berasal daru sumber yang bertanggung jawab," kata dia.

Kedua, lakukan upcycle atau menggunakan kembali barang-barang bekas dengan memberikan nilai lebih.

"Upcycle. Perhatikan barang-barang di sekitar yang tidak terpakai, dan manfaatkan untuk kebutuhan lain. Misal manfaatkan kardus bekas untuk mainan anak, atau penggunaan kembali kertas pembungkus kado," kata dia.

Ketiga libatkanlah orang sekitar Anda dalam menjalankan gaya hidup lebih ramah lingkungan. "Ajak pasangan, anak, juga asisten rumah tangga untuk bijak memilih produk dan mengelola sampah. Dimulai dari rumah, kebiasaan baik akan dapat berdampak pada lingkungan yang lebih berkelanjutan.:

Riset dari Kantar menunjukkan bahwa jumlah konsumen yang lebih peduli terhadap produk ramah lingkungan di Indonesia meningkat 112 persen dari 2019 ke 2020. Konsumen Indonesia juga kian menyadari pentingnya mempraktikkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, dengan 86 persen mulai mengadopsi kebiasaan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, dan 74 persen memilih brand yang memiliki kepedulian sosial. Data ini menunjukkan semakin banyaknya konsumen yang mulai lebih teliti melihat bahan-bahan dan proses pembuatan sebuah produk.

Terkait hal itu, Unilever berkolaborasi dengan Shopee melalui inisiatif "Rumah Bersih, Indonesia Lestari" untuk mengedukasi konsumen Indonesia agar semakin cerdas dan bijak dengan cara melihat empat hal dalam memilih produk yakni sumber bahan baku, apakah bahan baku yang digunakan dalam produk tersebut berasal dari sumber yang bertanggung jawab, kedua manfaat sosial, apakah produknya memberikan manfaat sosial atau manfaat kepada masyarakat, ketiga lingkungan lestari, apakah produknya memiliki upaya pelestarian lingkungan, keempat adalah purpose, apakah produknya memiliki purpose atau tujuan mulia.

Inisiatif dilakukan melalui platform Shopee dan kanal media sosial kedua brand tersebut dengan sejumlah kegiatan yang dilakukan di antaranya: Unilever Indonesia memfasilitasi konsumen dengan menyediakan produk pembersih yang lebih ramah lingkungan. Ke depannya, Unilever juga akan menghadirkan inovasi produk berkelanjutan yang akan secara exclusive diluncurkan di Shopee.

Shopee menyediakan sebuah laman khusus di aplikasi Shopee untuk inisiatif ‘Rumah Bersih. Indonesia Lestari’, dimana pengguna dapat menemukan koleksi produk perawatan rumah Unilever dan konten edukasi tentang artikel kebersihan dan ramah lingkungan.

Pada Shopee Super Brand Day Unilever tanggal 25-27 May lalu, Unilever dan Shopee menyumbangkan 2,5% dari total penjualannya, dalam bentuk produk paket kebersihan Sahaja ke lebih dari 4.000 masjid yang tersebar di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia. Artinya, masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, turut berkontribusi dalam upaya menjaga kebersihan masjid di seluruh Indonesia.

Ke depan, Unilever dan Shopee akan mendorong partisipasi konsumennya untuk secara aktif memilah sampah di rumah dan membawanya ke Bank Sampah binaan Unilever.

Pewarta : Ida Nurcahyani
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024