Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan bersama jajaran menyebarkan maklumat larangan membakar selama musim kemarau 2021 untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat menimbulkan bencana kabut asap.

"Menghadapi musim kemarau tahun ini dan mulai terdeteksi ada titik panas (hotspot) akhir-akhir ini diharapkan maklumat tersebut efektif mencegah masyarakat dan petani melakukan pembakaran untuk membersihkan atau membuka lahan pertanian," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol.Supriadi di Palembang, Jumat.

Dia mengingatkan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan karhutla di sekitar wilayah desa atau tempat tinggal masing-masing karena akhir-akhir ini jumlah hotspot di Sumsel meningkat.

Jumlah hotspot pada periode 1-27 Mei 2021 mencapai 134 titik, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya April 2021 sebanyak 122 titik, Maret 2021 (49 titik), Februari 2021 (17 titik), dan Januari 2021 (11 titik).

Jumlah titik panas (hotspot) yang terdeteksi di wilayah Sumsel mulai meningkat seiring berakhirnya musim hujan, kondisi tersebut perlu diwaspadai masyarakat yang berada di kawasan rawan karhutla.

Berdasarkan data, ada 10 kabupaten dan kota yang rawan karhutla, yakni Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, OKU Timur, Lahat, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara.

Baca juga: Delapan kabupaten di Sumsel siaga menghadapi kebakaran hutan dan lahan
Baca juga: Bumi Andalas Permai bantu pemberdayaan ekonomi warga OKI, serahkan 145 ekor kambing
Langkah yang diambil untuk menanggulangi karhutla, selain menyebarkan maklumat larangan membakar, pihaknya melakukan persiapan perlengkapan, kendaraan, dan personel untuk mendukung Satgas Penanggulangan Karhutla, melakukan sosialisasi serta mitigasi bahaya kebakaran hutan dan lahan.

Dengan persiapan itu, jika terjadi karhutla maka petugas dengan cepat dan sigap menyiapkan peralatan/kendaraan dinas untuk bergerak dengan cepat menuju lokasi kebakaran dan melakukan pemadaman api.

Melalui upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla, katanya,  diharapkan Sumsel dapat terhindar dari bencana kabut asap yang dapat menimbulkan gangguan berbagai aktivitas serta gangguan kesehatan masyarakat.
Baca juga: Pengamat sebut komunikasi ke desa jadi kunci penanganan karhutla di Sumsel

Pewarta : Yudi Abdullah
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024