Palembang (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) VIII Sumatera Kementerian PUPR mulai mengerjakan fisik proyek restorasi Sungai Sekanak Lambidaro, Sumatera Selatan, sepanjang 500 meter yang ditargetkan selesai pada 2021.
Kepala BBWS VIII Sumatera Birendrajana saat groundbreaking restorasi sungai tersebut di Palembang, Sumsel, Rabu, mengatakan restorasi sungai sepanjang 500 meter ini merupakan tahap awal dari 11 kilometer sesuai perencanaan Pemkot Palembang.
"Kalau tahun ini pengerjaannya lancar, mungkin pemerintah pusat akan menambah lagi anggarannya tahun depan, karena kontrak untuk 500 meter ini nilainya Rp38 miliar" ujarnya.
Pengerjaan tahap awal itu dimulai dari Jembatan Karang, Jalan Merdeka, hingga Jembatan PIM, dengan lebar sungai 4-8 meter.
Baca juga: BBWS VIII target 2024 normalisasi lima sungai di Sumsel rampung
Baca juga: Jalur transfortasi Sungai Sekanak - Lambidaro aktif setelah restorasi
BBWS VIII akan melakukan pengerukan sedalam dua meter dari dasar sungai untuk menambah kapasitas tampungan air.
Tujuan utama restorasi Sungai Sekanak Lambidaro untuk mengembalikan fungsi sungai itu sebagai pengendali banjir dan sumber air serta memperbaiki sempadan sungai dengan membangun pedesterian, kata dia.
Namun, untuk pengembalian sungai sebagai sumber air, menurutnya, bergantung pada upaya Pemkot Palembang dalam menata lingkungan dan masyarakat, sebab saat ini kualitas air Sungai Sekanak Lambidaro masih buruk.
"Nanti, juga akan kami tanami pohon sebagai langkah memperbaiki lingkungan sungai," kata dia.
Baca juga: Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro ala Venesia dari timur
Baca juga: Biaya restorasi Sekanak-Lambidaro Palembang naik jadi Rp394 Miliar
Sementara Wali Kota Palembang Harnojoyo menambahkan proyek restorasi tersebut sudah masuk proyek strategis nasional (PSN) mengingat tujuannya sebagai pengendali banjir wilayah tengah kota.
"Karena sudah masuk PSN, maka kami berharap restorasi ini bisa dikerjakan multiyears sampai 2023, sehingga selesai seluruhnya," jelasnya.
Ia menambahkan restorasi sungai itu juga untuk mengembalikan fungsinya sebagai jalur transportasi sungai yang dapat dilalui kapal-kapal penumpang, sehingga masyarakat sekitar proyek restorasi diminta mendukung pengerjaannya.
"Masyarakat yang tinggal di sisi sungai lah yang merasakan langsung dampak positif restorasi sungai," katanya.
Kepala BBWS VIII Sumatera Birendrajana saat groundbreaking restorasi sungai tersebut di Palembang, Sumsel, Rabu, mengatakan restorasi sungai sepanjang 500 meter ini merupakan tahap awal dari 11 kilometer sesuai perencanaan Pemkot Palembang.
"Kalau tahun ini pengerjaannya lancar, mungkin pemerintah pusat akan menambah lagi anggarannya tahun depan, karena kontrak untuk 500 meter ini nilainya Rp38 miliar" ujarnya.
Pengerjaan tahap awal itu dimulai dari Jembatan Karang, Jalan Merdeka, hingga Jembatan PIM, dengan lebar sungai 4-8 meter.
Baca juga: BBWS VIII target 2024 normalisasi lima sungai di Sumsel rampung
Baca juga: Jalur transfortasi Sungai Sekanak - Lambidaro aktif setelah restorasi
BBWS VIII akan melakukan pengerukan sedalam dua meter dari dasar sungai untuk menambah kapasitas tampungan air.
Tujuan utama restorasi Sungai Sekanak Lambidaro untuk mengembalikan fungsi sungai itu sebagai pengendali banjir dan sumber air serta memperbaiki sempadan sungai dengan membangun pedesterian, kata dia.
Namun, untuk pengembalian sungai sebagai sumber air, menurutnya, bergantung pada upaya Pemkot Palembang dalam menata lingkungan dan masyarakat, sebab saat ini kualitas air Sungai Sekanak Lambidaro masih buruk.
"Nanti, juga akan kami tanami pohon sebagai langkah memperbaiki lingkungan sungai," kata dia.
Baca juga: Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro ala Venesia dari timur
Baca juga: Biaya restorasi Sekanak-Lambidaro Palembang naik jadi Rp394 Miliar
Sementara Wali Kota Palembang Harnojoyo menambahkan proyek restorasi tersebut sudah masuk proyek strategis nasional (PSN) mengingat tujuannya sebagai pengendali banjir wilayah tengah kota.
"Karena sudah masuk PSN, maka kami berharap restorasi ini bisa dikerjakan multiyears sampai 2023, sehingga selesai seluruhnya," jelasnya.
Ia menambahkan restorasi sungai itu juga untuk mengembalikan fungsinya sebagai jalur transportasi sungai yang dapat dilalui kapal-kapal penumpang, sehingga masyarakat sekitar proyek restorasi diminta mendukung pengerjaannya.
"Masyarakat yang tinggal di sisi sungai lah yang merasakan langsung dampak positif restorasi sungai," katanya.