Palembang (ANTARA) - Biaya proyek restorasi Sungai Sekanak dan Lambidaro Kota Palembang naik menjadi Rp394 Miliar dari yang diestimasikan sebelumnya sebesar Rp255 Miliar.
Wali Kota Palembang, Harnojoyo, Selasa, mengatakan perubahan estimasi biaya dikarenakan hasil kajian lanjutan perencanaan pembangunan proyek tersebut sudah diselesaikan oleh tim perencanaan.
"Nanti hasil kajian tim perencanaan akan kami sampaikan ke Kementrian PUPR, sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa seluruh biaya dibantu Kementrian PUPR," ujar Harnojoyo saat paparan hasil kajian lanjutan restorasi Sekanak - Lambidaro.
Menurut dia, dengan selesainya hasil detail kajian maka proyek restorasi dapat segera dikerjakan pada awal 2020 dan diharapkan selesai akhir 2021, restorasi juga sepaket dengan penataan kawasan di sekitar sungai.
Pada pengerjaan tahap awal, kata dia, Balai Besar Sungai Wilayah Sumatera telah menganggarkan Rp20 Miliar untuk restorasi di sekitar muara Sungai Sekanak dengan desain yang sudah direncanakan.
Restorasi Sungai Sekanak - Lambidaro diperuntukkan sebagai pengendali banjir di tengah Kota Palembang, selain itu akan dijadikan destinasi wisata andalan yang diharapkan menarik perhatian internasional.
"Semoga dalam progres pembangunan nya nanti tidak ada kendala kagi karena sudah dikaji detail," tambahnya.
Sementara Ketua Tim Perencana Restorasi Sungai Sekanak - Lambidaro, Agung Setiyono, mengatakan kenaikan biaya tersebut lantaran pada estimasi biaya sebelumnya tidak dihitung secara detail.
"Perencanaan yang ada sekarang sudah disempurnakan, termasuk pembuatan pintu air untuk antisipasi pasang surut," tambah Agung.
Menurutnya biaya Rp394 Miiar tersebut belum termasuk pembebasan lahan, meskipun pembebasan lahan saat ini sudah hampir rampung dan restorasi dapat segera dikerjakan.
Wali Kota Palembang, Harnojoyo, Selasa, mengatakan perubahan estimasi biaya dikarenakan hasil kajian lanjutan perencanaan pembangunan proyek tersebut sudah diselesaikan oleh tim perencanaan.
"Nanti hasil kajian tim perencanaan akan kami sampaikan ke Kementrian PUPR, sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa seluruh biaya dibantu Kementrian PUPR," ujar Harnojoyo saat paparan hasil kajian lanjutan restorasi Sekanak - Lambidaro.
Menurut dia, dengan selesainya hasil detail kajian maka proyek restorasi dapat segera dikerjakan pada awal 2020 dan diharapkan selesai akhir 2021, restorasi juga sepaket dengan penataan kawasan di sekitar sungai.
Pada pengerjaan tahap awal, kata dia, Balai Besar Sungai Wilayah Sumatera telah menganggarkan Rp20 Miliar untuk restorasi di sekitar muara Sungai Sekanak dengan desain yang sudah direncanakan.
Restorasi Sungai Sekanak - Lambidaro diperuntukkan sebagai pengendali banjir di tengah Kota Palembang, selain itu akan dijadikan destinasi wisata andalan yang diharapkan menarik perhatian internasional.
"Semoga dalam progres pembangunan nya nanti tidak ada kendala kagi karena sudah dikaji detail," tambahnya.
Sementara Ketua Tim Perencana Restorasi Sungai Sekanak - Lambidaro, Agung Setiyono, mengatakan kenaikan biaya tersebut lantaran pada estimasi biaya sebelumnya tidak dihitung secara detail.
"Perencanaan yang ada sekarang sudah disempurnakan, termasuk pembuatan pintu air untuk antisipasi pasang surut," tambah Agung.
Menurutnya biaya Rp394 Miiar tersebut belum termasuk pembebasan lahan, meskipun pembebasan lahan saat ini sudah hampir rampung dan restorasi dapat segera dikerjakan.