Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 pada 27 Juni 2020 kembali bertambah 43 orang dan kasus baru rata-rata terus muncul didominasi dari Kota Palembang dalam satu bulan terakhir.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri, mengatakan 43 kasus positif tambahan pada hari ini Sabtu (27/6) lagi-lagi didominasi Kota Palembang (33 kasus), Muara Enim (enam), Musi Banyuasin (dua), serta OKI dan OKU Timur masing-masing satu kasus.
"Banyaknya jumlah penduduk dan tingginya mobilisasi masyarakat di Kota Palembang menjadi salah satu faktor munculnya kasus baru, inilah kenapa protokol kesehatan itu perlu ketat dilaksanakan" ujarnya.
Total kasus positif COVID-19 Kota Palembang berjumlah 1.258 orang atau 64,5 persen dari 1.950 kasus keseluruhan di Sumsel per 27 Juni.
Namun kota pempek itu juga menyumbang angka kesembuhan tertinggi yakni 484 orang atau 51 persen dari 938 kasus sembuh.
Sementara 1.950 kasus konfirmasi positif di Sumsel, 1.443 kasus atau 74 persen di antaranya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG), 298 kasus masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 160 kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan enam kasus merupakan Pelaku Perjalanan dari Daerah Terjangkit (PPDT).
Meski kasus positif terus naik, kasus sembuh juga bertambah 15 orang Palembang (lima), PALI, Muara Enim, Lubuklinggau masing-masing tiga orang, dan Banyuasin (satu), sehingga total kasus sembuh di Sumsel menjadi 938 orang (48 persen).
Sedangkan kasus meninggal tidak ada tambahan atau tetap 81 kasus (4,2 persen).
"Dari temuan 1.950 kasus positif, 1.091 kasus telah dinyatakan selesai, maka kasus aktif dalam penangangan tinggal 931 kasus," tambahnya.
Ke 931 kasus itu mendapat penanganan di Kota Palembang (752 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (63 kasus), OKI (39 kasus), Muara Enim (33 kasus), Lubuklinggau (delapan kasus), Kabupaten PALI (14 kasus), Musi Banyuasin (delapan kasus), Ogan Ilir (lima kasus), OKU Timur (lima kasus), serta Prabumulih dan Empat Lawang masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Sementara 353 kasus aktif di antaranya menjalani isolasi mandiri karena termasuk OTG, sedangkan sisanya dirawat di RS rujukan (49 orang), RS darurat (429 pasien), dan rumah sehat pemda (72 orang).
Gugus tugas kembali mengingatkan bahwa penyebaran COVID-19 di Sumsel belum terkendali secara penuh, meski pemeriksaan swab sudah lancar tapi nyatanya kasus baru terus bermunculan karena dimungkinkan peningkatan kontak antar orang kembali meningkat.
"Tetap jalani kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah diimbau, berakhirnya krisis pandemi ini juga ada di tangan kita masing-masing, semakin patuh dengan protokol maka penyebarannya bisa segera diputus," kata Yusri menjelaskan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri, mengatakan 43 kasus positif tambahan pada hari ini Sabtu (27/6) lagi-lagi didominasi Kota Palembang (33 kasus), Muara Enim (enam), Musi Banyuasin (dua), serta OKI dan OKU Timur masing-masing satu kasus.
"Banyaknya jumlah penduduk dan tingginya mobilisasi masyarakat di Kota Palembang menjadi salah satu faktor munculnya kasus baru, inilah kenapa protokol kesehatan itu perlu ketat dilaksanakan" ujarnya.
Total kasus positif COVID-19 Kota Palembang berjumlah 1.258 orang atau 64,5 persen dari 1.950 kasus keseluruhan di Sumsel per 27 Juni.
Namun kota pempek itu juga menyumbang angka kesembuhan tertinggi yakni 484 orang atau 51 persen dari 938 kasus sembuh.
Sementara 1.950 kasus konfirmasi positif di Sumsel, 1.443 kasus atau 74 persen di antaranya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG), 298 kasus masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 160 kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan enam kasus merupakan Pelaku Perjalanan dari Daerah Terjangkit (PPDT).
Meski kasus positif terus naik, kasus sembuh juga bertambah 15 orang Palembang (lima), PALI, Muara Enim, Lubuklinggau masing-masing tiga orang, dan Banyuasin (satu), sehingga total kasus sembuh di Sumsel menjadi 938 orang (48 persen).
Sedangkan kasus meninggal tidak ada tambahan atau tetap 81 kasus (4,2 persen).
"Dari temuan 1.950 kasus positif, 1.091 kasus telah dinyatakan selesai, maka kasus aktif dalam penangangan tinggal 931 kasus," tambahnya.
Ke 931 kasus itu mendapat penanganan di Kota Palembang (752 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (63 kasus), OKI (39 kasus), Muara Enim (33 kasus), Lubuklinggau (delapan kasus), Kabupaten PALI (14 kasus), Musi Banyuasin (delapan kasus), Ogan Ilir (lima kasus), OKU Timur (lima kasus), serta Prabumulih dan Empat Lawang masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Sementara 353 kasus aktif di antaranya menjalani isolasi mandiri karena termasuk OTG, sedangkan sisanya dirawat di RS rujukan (49 orang), RS darurat (429 pasien), dan rumah sehat pemda (72 orang).
Gugus tugas kembali mengingatkan bahwa penyebaran COVID-19 di Sumsel belum terkendali secara penuh, meski pemeriksaan swab sudah lancar tapi nyatanya kasus baru terus bermunculan karena dimungkinkan peningkatan kontak antar orang kembali meningkat.
"Tetap jalani kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah diimbau, berakhirnya krisis pandemi ini juga ada di tangan kita masing-masing, semakin patuh dengan protokol maka penyebarannya bisa segera diputus," kata Yusri menjelaskan.