Palembang (ANTARA News Sumsel) - Duta Baca Indonesia Najwa Sihab menyarankan masyarakat terbiasa membaca buku setiap hari, minimal 30 menit saja. 

"Misal setiap pagi bangun tidur lalu shalat, setelah itu duduk baca buku minimal 5 menit, luangkan waktu yang sama pada siang, sore dan malamnya, dicicil saja, tidak ada ruginya membaca buku, perlahan daya tahan membaca jadi lebih baik," kata Najwa Shihab pada Seminar Peran Duta Baca dan Pemerintah Propinsi Sumsel dalam meningkatkan literasi, Jumat (20/10).

Menurutnya semakin sering membaca buku, secara tak langsung membuat seseorang bersikap rendah hati karena merasa banyak hal belum diketahuinya dan terpancing mencari  buku bahan bacaan lainnya. 

Seseorang sangat perlu membaca buku, ungkap Najwa, karena membaca adalah kunci sebuah inovasi dan kreatifitas, terutama menghadapi tantangan yang berubah-rubah dan butuh kecepatan dalam memutuskan suatu persoalan, tak terelakan lagi masyarakat mesti gemar membaca buku. 

Najwa menjelaskan, saat ini masyarakat Indonesia kerap menghabiskan waktu dengan gadgetnya, hal tersebut pada dasarnya menjadi positif, artinya bisa meningkatkan minat baca karena sudah tersedia banyak buku elektronik. 

Sebagai duta baca Indonesia dirinya kerap ditodong dengan pertanyaan-pertanyaan bagaimana meningkatkan minat dan kegemaran membaca buku, khususnya bagi anak-anak, ia pun selalu menyarankan agar prosesnya diawali setahap demi setahap. 

"Saya tertarik pada buku bahkan sebelum saya bisa mengeja, karena orang tua saya senang membacakan cerita-cerita saat usia masih kecil, akhirnya sejak kecil itulah saya mulai mencintai buku, para orang tua dimana saja seharusnya bisa melakukan hal serupa kepada anaknya," ujar Najwa Shihab atau biasa disapa Nana. 

Kebiasaan membaca buku memang harus dipaksakan, tambah Nana, dan sebagai duta baca dirinya bersedia menjadi provokator gerakan cinta baca buku. 

Pada berbagai kegiatan literasi di Indonesia dirinya berkali-kali menuturkan jika keterpaksaan membaca buku adalah hal baik lagi tidak merugikan. 

Sementara Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional RI Dedi Junaedi mengatakan angka minat baca di Indonesia terus mengalami pertumbuhan tiap tahun. 

"Minat baca masyarakat sudah tumbuh berkembang dan tinggi, hanya saja kendalanya sarana serta suplai buku bahan bacaan masih sedikit, kalau di kota - kota mungkin banyak, tapi di wilayah pinggiran masih sangat minim," jelas Dedi. 

Menghadapi persoalan tersebut Perpusnas RI telah melatih pustakawan pilihan untuk ditempatkan di 21 provinsi terdiri 60 kabupaten/kota, tugas mereka pergi ke desa-desa mengkampanyekan dan membuat inovasi-inovasi agar minat baca masyarakat meningkat.

 

Pewarta : Aziz Munajar
Editor : Erwin Matondang
Copyright © ANTARA 2024