Mataram (ANTARA News Sumsel) - Gempa bumi berkekuatan 3,3 pada Skala Richter melanda sebagian Pulau Lombok pada Rabu pukul 04.36 Wita, dengan pusat gempa di darat di 16 kilometer tenggara Kabupaten Lombok Tengah pada kedalaman 11 kilometer menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan bahwa berdasarkan lokasi episenter, kedalaman hiposenter dan mekanisme sumbernya, gempa bumi yang berpusat di koordinat 8,84 derajat Lintang Selatan dan 118,31 derajat Bujur Timur itu merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik," kata Agus.

Guncangan gempa bumi, Agus menjelaskan, dilaporkan telah dirasakan di Kecamatan Bayan di Kabupaten Lombok Utara, dan Kecamatan Belanting di Kabupaten Lombok Timur dengan skala intensitas I Skala Intensitas Gempa (SIG) BMKG, atau II Modified Mercalli Intensity (MMI).

Hingga pukul 06.30 WITA, tidak ada laporan dampak kerusakan yang timbul akibat gempa bumi tersebut.

"Kami mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Agus.

Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa telah diguncang gempa bumi berkekuatan 6,4 SR pada Minggu (29/7) pukul 06.47 WITA.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat menyatakan berdasarkan laporan sementara gempa itu telah menyebabkan 17 orang meninggal dunia, termasuk satu warga Malaysia.

Gempa juga menyebabkan ratusan orang mengalami luka berat dan ringan, dan kerusakan rumah warga di Kecamatan Sambelia dan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta di Kabupaten Lombok Utara. Gempa juga membuat ratusan pendaki terjebak di Gunung Rinjani.

Pada Selasa pukul 03.10, gempa dengan kekuatan 3 pada skala Richter juga terjadi di enam kilometer di sisi timur laut Lombok tengah dengan kedalaman 15 kilometer dan terasa dengan intensitas 3 MMI hingga Kecamatan Bayan di Lombok Utara.

 

Pewarta : Awaludin
Editor : Erwin Matondang
Copyright © ANTARA 2024