Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kawasan hari bebas kendaraan bermotor atau "car free day" (CFD) di Jalan Tasik sekitar Taman Kambang Iwak Palembang, Sumatera Selatan semakin dipadati pedagang kaki lima yang menggelar aneka ragam barang dagangan mereka.
Pada Minggu, di kawasan CFD di Palembang itu, tampak dipadati ratusan pedagang aneka jenis makanan, minuman ringan, pakaian, buku, mainan anak-anak dan barang lainnya memadati kawasan itu.
Bahkan lokasi yang dijadikan tempat menggelar dagangan, tidak hanya di sekitar Jalan Tasik, tetapi meluas ke jalan lainnya yang ada di sekitar Taman Kambang Iwak, seperti Jalan Gajahmada hingga ke arah Rumah Makan Yakin.
Sejumlah titik kawasan tersebut menjadi tempat pedagang menjajakan dagangan dengan membuka lapak seadanya, menggunakan sepeda serta ada yang menggunakan mobil pribadi dan mobil niaga bak terbuka (pick up).
Kawasan hari bebas kendaraan bermotor di Jalan Jasik samping rumah dinas wali kota Palembang itu sangat diminati warga kota setempat, sehingga menjadi tempat strategis bagi pedagang kaki lima untuk menggelar aneka ragam barang dagangannya.
Pakaian yang dijual di kawasan itu mulai dari pakaian anak-anak hingga dewasa dan busana muslim.
Sedangkan aneka jenis makanan dijajakan pedagang, antara lain bubur kacang hijau, bubur ayam, lontong sayur, pempek, mi ayam serta aneka jenis roti dan kue.
Baihagi, salah seorang pedagang mengatakan, kawasan Taman Kambang Iwak ini menjadi tempat berjualan yang menjanjikan keuntungan lumayan, karena lokasi tersebut setiap akhir pekan selalu dipadati warga kota menikmati hari libur bersama teman dan keluarga.
"Warga dari berbagai sudut kota setiap akhir pekan memanfaatkan waktu liburnya berkumpul ke Taman Kambang Iwak. Kondisi ramai ini sangat kami nantikan untuk berjualan menambah penghasilan keluarga," ujar pedagang busana muslim dan buku ajaran Islam itu.
Seorang warga Palembang Imam mengatakan, bersama sejumlah saudaranya hampir setiap hari Minggu meluangkan waktu ke kawasan Taman Kambang Iwak ini untuk berolahraga dan menikmati udara segar pagi yang bebas dari polusi asap knalpot kendaraan bermotor.
Kawasan yang ditetapkan Pemerintah Kota Palembang sebagai daerah terlarang dilalui kendaraan bermotor mulai pukul 06.00-10.00 WIB setiap hari libur akhir pekan itu, merupakan tempat cukup menyenangkan untuk melepaskan kepenatan dari aktivitas rutin.
Selain dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga dan santai bersama keluarga, kawasan CFD juga menjadi tempat mempererat tali silaturahmi dan menikmati aneka jenis makanan tradisional yang jarang ditemui pada hari biasa.
Melihat kondisi kawasan CFD tersebut semakin diminati warga kota untuk tempat bersantai pada akhir pekan dan berdagang, warga berharap kepada Pemkot Palembang untuk melakukan penataan Taman Kambang Iwak.
Selain itu, juga diharapkan dilakukan pengaturan aktivitas pedagang, sehingga fungsi CFD tidak terganggu seperti sekarang banyak pedagang kaki lima sehingga sulit untuk berjalan, apalagi untuk berolahraga lari dan bersepeda.
Pada Minggu, di kawasan CFD di Palembang itu, tampak dipadati ratusan pedagang aneka jenis makanan, minuman ringan, pakaian, buku, mainan anak-anak dan barang lainnya memadati kawasan itu.
Bahkan lokasi yang dijadikan tempat menggelar dagangan, tidak hanya di sekitar Jalan Tasik, tetapi meluas ke jalan lainnya yang ada di sekitar Taman Kambang Iwak, seperti Jalan Gajahmada hingga ke arah Rumah Makan Yakin.
Sejumlah titik kawasan tersebut menjadi tempat pedagang menjajakan dagangan dengan membuka lapak seadanya, menggunakan sepeda serta ada yang menggunakan mobil pribadi dan mobil niaga bak terbuka (pick up).
Kawasan hari bebas kendaraan bermotor di Jalan Jasik samping rumah dinas wali kota Palembang itu sangat diminati warga kota setempat, sehingga menjadi tempat strategis bagi pedagang kaki lima untuk menggelar aneka ragam barang dagangannya.
Pakaian yang dijual di kawasan itu mulai dari pakaian anak-anak hingga dewasa dan busana muslim.
Sedangkan aneka jenis makanan dijajakan pedagang, antara lain bubur kacang hijau, bubur ayam, lontong sayur, pempek, mi ayam serta aneka jenis roti dan kue.
Baihagi, salah seorang pedagang mengatakan, kawasan Taman Kambang Iwak ini menjadi tempat berjualan yang menjanjikan keuntungan lumayan, karena lokasi tersebut setiap akhir pekan selalu dipadati warga kota menikmati hari libur bersama teman dan keluarga.
"Warga dari berbagai sudut kota setiap akhir pekan memanfaatkan waktu liburnya berkumpul ke Taman Kambang Iwak. Kondisi ramai ini sangat kami nantikan untuk berjualan menambah penghasilan keluarga," ujar pedagang busana muslim dan buku ajaran Islam itu.
Seorang warga Palembang Imam mengatakan, bersama sejumlah saudaranya hampir setiap hari Minggu meluangkan waktu ke kawasan Taman Kambang Iwak ini untuk berolahraga dan menikmati udara segar pagi yang bebas dari polusi asap knalpot kendaraan bermotor.
Kawasan yang ditetapkan Pemerintah Kota Palembang sebagai daerah terlarang dilalui kendaraan bermotor mulai pukul 06.00-10.00 WIB setiap hari libur akhir pekan itu, merupakan tempat cukup menyenangkan untuk melepaskan kepenatan dari aktivitas rutin.
Selain dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga dan santai bersama keluarga, kawasan CFD juga menjadi tempat mempererat tali silaturahmi dan menikmati aneka jenis makanan tradisional yang jarang ditemui pada hari biasa.
Melihat kondisi kawasan CFD tersebut semakin diminati warga kota untuk tempat bersantai pada akhir pekan dan berdagang, warga berharap kepada Pemkot Palembang untuk melakukan penataan Taman Kambang Iwak.
Selain itu, juga diharapkan dilakukan pengaturan aktivitas pedagang, sehingga fungsi CFD tidak terganggu seperti sekarang banyak pedagang kaki lima sehingga sulit untuk berjalan, apalagi untuk berolahraga lari dan bersepeda.