London (Antara/Reuters) - Ketika Angelique Kerber sedang berharap ingin mendominasi kemenangan pertandingan putaran kedua di Wimbledon untuk menangkal penampilan buruk dia, maka dia cukup kecewa karena harus berjuang keras sebelum bisa mengalahkan Kirsten Flipkens pada Kamis waktu setempat.

Petenis asal Jerman Kerber yang meraih final tahun lalu, harus berjuang keras untuk menang 7-5, 7-5, dimana dia kembali menunjukkan tanda-tanda kerapuhan yang menyebabkan keterpurukan penampilannya pada 2017.

Setelah sukses meraih gelar Australia Terbuka dan AS Terbuka tahun lalu, Kerber di musim ini tidak mampu lagi meraih satu gelar pun dan bahkan dia mengalami keterpurukan dengan tersingkir awal di Prancis Terbuka pada Mei lalu.

Dalam pertandingan itu Kerber berjuang keras menghadapi Flipkens yang mengerahkan seluruh kekuatannya untuk bisa mengalahkan petenis peringkat pertama dunia itu.

Pada permainan set pertama, Kerber kewalahan dengan gaya permainan Flipkens yang tak terduga ketika petenis asal Belgia itu mencoba sejumlah keberuntungan dengan permainan drop shots dan slices yang nyaris sempurna untuk menangkal permainan lawannya yang dikenal piawai bermain di baseline.

Keduanya empat kali secara berturut-turut bertukar break dan servis sebelum Kerber meraih irama permainannya untuk mematahkan Flipkens sebelum memenangi set pertama.

Demikian pula di set kedua, mereka juga bertarung alot saling bertukar break sebelum Kerber bermain menyerang pada game ke-11 dan kemudian memastikan kemenangannya melalui servis dalam pertandingan yang memakan waktu satu jam 44 menit itu.

"Saya pikir ini bukan pertarungan mudah...Kirsten selalu bermain ngotot karena dia pemain bagus di lapangan rumput dengan permainan slice dia," kata Kerber.

"Saya tidak bisa menemukan irama permainan saya di beberapa game pertama, namun kemudian saya mencoba untuk mengubah permainan dan bermain di belakang bola, itu mungkin bukan pasti permainan terbaik saya, tapi saya mencoba untuk bertarung lagi untuk setiap poin, dan saya pikir itu kuncinya," tambahnya.

Pewarta :
Editor : Ujang
Copyright © ANTARA 2024