Jambi (ANTARA Sumsel) - Anggota DPRD Provinsi Jambi, Madian Saswadi mempertanyakan Program "city gas" di Kota Jambi yang belum juga bisa dinikmati mesti instalasi sudah lama terpasang di sejumlah rumah warga.
"Kebetulan rumah saya juga termasuk yang mendapatkan program ini. Namun belum juga tahu kapan akan dimulai, padahal sejumlah instalasi gas di rumah warga sudah ada yang rusak dan belum ada perbaikan," ujar Madian di Jambi, Selasa.
Menurut dia, kerusakan itu diketahui setelah ada pipa yang bocor dan sudah dilakukan pengetesan oleh pihak pelaksana.
"Pengetesan oleh pelaksana ini sudah empat bulan lalu, sampai sekarang tidak ada perbaikan. Informasi kepada warga kapan program ini dimulai juga tidak ada," katanya.
Dirinya selaku anggota DPRD sekaligus salah satu warga penerima program itu sangat berharap bisa dengan jelas mengetahui kapan program penyaluran gas langsung ke rumah warga itu bisa dimulai. Mengingat, seluruh instalasi gas sudah terpasang di rumah rumah warga sejak enam bulan lalu.
"Kami berharap, dinas energi dan sumber daya mineral (ESDM) Jambi bisa segera menindaklanjuti selaku instansi terkait," ujarnya lagi.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika ada kendala yang dialami, baik soal perjanjian jual beli gas, izin atau kendala teknis lainnya, seharusnya diantisipasi sejak dini.
"Kalaupun ini program dari pemerintah pusat, Pemprov Jambi melalui dinas ESDM harus segera merespon dan mempertanyakan kejelasan program ini ke pusat. Dinas ESDM jangan menunggu saja, tanya langsung ke pusat dan desak terus, kapan ini bisa digunakan. Ini kan Jambi jadi 'pilot project'. Kalau sukses disini kan mau dijadikan di daerah lain. Makanya ini harus jadi percontohan," tambahnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi, Azwar Effendi mengatakan, alasan belum dimulainya program 'city gas' di Jambi karena tahapan program itu tinggal menunggu penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Sayangnya ia tak menyebutkan PJBG itu antara siapa saja.
Namun, dirinya belum bisa memastikan kapan pasokan gas ke rumah warga itu bisa dimulai.
"Karena ini program dari pemerintah pusat dan bukan program dari pemerintah Provinsi Jambi. Kami hanya ikut membantu melakukan beberapa teknis dilapangan saja," katanya.
Sebagai salah satu daerah percontohan program 'city gas', ada dua kecamatan di Kota Jambi yang menerima program ini. Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Jambi Selatan yang lokasinya berada di Kelurahan Thehok serta Kecamatan Jelutung yang lokasinya berada di Kelurahan Handil Jaya.
Sekitar empat ribu warga Kota Jambi rencananya akan menerima pasokan gas langsung ke rumah rumah layaknya layanan air dari perusahaan daerah air minum (PDAM). Ditargetkan program ini bisa dimulai Maret 2013 lalu, hanya saja, sampai saat ini program tersebut belum bisa dinikmati warga.
"Kebetulan rumah saya juga termasuk yang mendapatkan program ini. Namun belum juga tahu kapan akan dimulai, padahal sejumlah instalasi gas di rumah warga sudah ada yang rusak dan belum ada perbaikan," ujar Madian di Jambi, Selasa.
Menurut dia, kerusakan itu diketahui setelah ada pipa yang bocor dan sudah dilakukan pengetesan oleh pihak pelaksana.
"Pengetesan oleh pelaksana ini sudah empat bulan lalu, sampai sekarang tidak ada perbaikan. Informasi kepada warga kapan program ini dimulai juga tidak ada," katanya.
Dirinya selaku anggota DPRD sekaligus salah satu warga penerima program itu sangat berharap bisa dengan jelas mengetahui kapan program penyaluran gas langsung ke rumah warga itu bisa dimulai. Mengingat, seluruh instalasi gas sudah terpasang di rumah rumah warga sejak enam bulan lalu.
"Kami berharap, dinas energi dan sumber daya mineral (ESDM) Jambi bisa segera menindaklanjuti selaku instansi terkait," ujarnya lagi.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika ada kendala yang dialami, baik soal perjanjian jual beli gas, izin atau kendala teknis lainnya, seharusnya diantisipasi sejak dini.
"Kalaupun ini program dari pemerintah pusat, Pemprov Jambi melalui dinas ESDM harus segera merespon dan mempertanyakan kejelasan program ini ke pusat. Dinas ESDM jangan menunggu saja, tanya langsung ke pusat dan desak terus, kapan ini bisa digunakan. Ini kan Jambi jadi 'pilot project'. Kalau sukses disini kan mau dijadikan di daerah lain. Makanya ini harus jadi percontohan," tambahnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi, Azwar Effendi mengatakan, alasan belum dimulainya program 'city gas' di Jambi karena tahapan program itu tinggal menunggu penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Sayangnya ia tak menyebutkan PJBG itu antara siapa saja.
Namun, dirinya belum bisa memastikan kapan pasokan gas ke rumah warga itu bisa dimulai.
"Karena ini program dari pemerintah pusat dan bukan program dari pemerintah Provinsi Jambi. Kami hanya ikut membantu melakukan beberapa teknis dilapangan saja," katanya.
Sebagai salah satu daerah percontohan program 'city gas', ada dua kecamatan di Kota Jambi yang menerima program ini. Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Jambi Selatan yang lokasinya berada di Kelurahan Thehok serta Kecamatan Jelutung yang lokasinya berada di Kelurahan Handil Jaya.
Sekitar empat ribu warga Kota Jambi rencananya akan menerima pasokan gas langsung ke rumah rumah layaknya layanan air dari perusahaan daerah air minum (PDAM). Ditargetkan program ini bisa dimulai Maret 2013 lalu, hanya saja, sampai saat ini program tersebut belum bisa dinikmati warga.