Jakarta (ANTARA) - BUMN PT Pertamina Patra Niaga mengembangkan ekonomi sirkular melalui konsep inovasi waste to value yang mampu mengolah sampah menjadi berbagai produk bernilai tambah dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan konsep waste to value di Program Kampung Pangan Berseri dapat mengubah limbah menjadi sumber manfaat baru, seperti sampah organik yang diolah menjadi pupuk hingga, pemanfaatan air hujan.
“Lewat inovasi Waste to Value di Kampung Pangan Berseri, kami ingin membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa berjalan seiring dengan peningkatan taraf hidup masyarakat,” ujar Roberth.
Konsep Waste to Value itu dijalankan dalam Program Kampung Pangan Berseri oleh Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Integrated Terminal (IT) Balikpapan di Kampung Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Salah satu inovasi Waste to Value adalah adalah Enzymatic Microorganism Oil Catcher (EMO) atau teknologi berbasis bakteri Bacillus amyloliquefaciens yang bisa mengurai limbah minyak dan lemak.
Dengan begitu, air limbah menjadi jauh lebih jernih dengan tingkat kekeruhan yang turun dari 3,75 NTU ke 1,7 NTU dengan penurunan kadar bakteri. Selain lebih sehat, teknologi ini juga menghemat biaya perawatan pengolahan limbah hingga Rp16 juta setiap enam bulan.
Pertamina Patra Niaga dorong ekonomi sirkular dengan "waste to value"
Dokumentasi - Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Integrated Terminal (IT) Balikpapan mengembangkan ekonomi sirkular melalui inovasiĀ "waste to value" melalui program Kampung Pangan Berseri di Kampung Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur. (ANTARA/HO-Pertamina Patra Niaga)
