Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan empat tahapan untuk melakukan transisi energi di wilayah itu sekaligus mendukung target pemerintah Net Zero Emission (NZE) atau nol emisi bersih tahun 2060.
Kabid Perekonomian dan Pendanaan Pembangunan Bappeda Sumsel Hari Wibawa di Palembang, Kamis, dalam kegiatan pelatihan Jurnalisme Transisi Energi yang digelar Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) mengatakan pihaknya telah menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sumsel Tahun 2025-2045.
Dalam rencana tersebut, terdapat empat tahapan dalam transisi energi. Tahap pertama tahun 2025-2029 terkait penguatan fondasi transformasi seperti pengembangan teknologi di bidang energi dalam mendukung transisi energi yang berkeadilan menuju pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara berkelanjutan.
Tahap kedua, pada tahun 2030-2034, akselerasi transformasi seperti peningkatan teknologi dan inovasi dalam mengakselerasi transisi energi berkeadilan menuju pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara berkelanjutan.
Tahapan ketiga, tahun 2035-2039, pemantapan dan ekspansi regional seperti penguatan transisi energi yang berkeadilan. Lalu tahapan ke empat, tahun 2040-2044, perwujudan Sumsel MAPAN yaitu mewujudkan daerah yang menerapkan ekonomi hijau terutama pengelolaan dan penggunaan energi baru terbarukan.
Untuk melakukan transisi energi, katanya, banyak ditemukan berbagai tantangan, mulai dari aspek perekonomian, sosial, hingga lingkungan.
"Masyarakat juga masih banyak belum mengetahui akan terjadinya transisi energi, serta pendanaan yang cukup besar untuk transisi energi. Maka dari itu, transisi energi diperlukan rencana yang matang," kata dia.
"Sumsel ini merupakan salah satu daerah penghasil batubara terbesar. Bahkan cadangan batubara di Sumsel bisa sampai tahun 2121. Saat ini produksi batubara di Sumsel terus meningkat seperti pada 2024 mencapai 113,29 juta ton, melampaui 2023 sebesar 105,85 juta ton dan di 2025 ini rencana produksi batubara di Sumsel 147,33 juta ton," ungkapnya.
Menurut Hari, peran batubara dalam perekonomian di Sumsel cukup besar seperti dari sektor batubara menyumbang 15 persen PDRB Sumsel. Lalu 12 persen menyumbang pendapatan Sumsel dan 2,26 persen tenaga kerja di sektor tersebut.
Sementara itu Direktur Eksekutif Yayasan Mitra Hijau Doddy S. Sukadri mengatakan Sumsel mempunyai total cadangan batubara 36,78 persen dari total cadangan nasional. Namun, baik Sumsel maupun daerah lain di Indonesia, harus bisa melepaskan ketergantungan dari batubara dan melakukan transformasi ekonomi ke arah yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"Maka, transisi energi berkeadilan dan transformasi ekonomi yang berkelanjutan akan membutuhkan pendanaan besar, untuk itu pengembangan kapasitas pemangku kepentingan daerah, tata aturan pemerintah daerah yang mendukung, dan dukungan dari semua pemangku kepentingan daerah dan nasional perlu ditingkatkan," ujarnya.
Pemprov Sumsel siapkan transisi energi kejar target nol emisi 2030
Kabid Perekonomian dan Pendanaan Pembangunan Bappeda Sumsel Hari Wibawa di Palembang, Kamis (31/7/2025). ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri
