Pengelolaan IPAL di Palembang diperpanjang hingga 2028

id Sumsel,Gubernur Sumse,pengelolaan IPAL,SPALD-T,Perumda Tirta Musi

Pengelolaan IPAL di Palembang  diperpanjang hingga 2028

Gubernur Sumsel, Herman Deru. (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel)

Palembang (ANTARA) - Kerja sama pengelolaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) bantuan Pemerintah Australia yang dibangun di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) diperpanjang hingga Tahun 2028.

Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Jumat, mengatakan program Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T), telah dilakukan perpanjangan nota kesepahaman (MoU) pada tanggal 01 Juni 2022 dan berakhir tanggal 01 Juni 2028.

Sebelumnya, perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota Palembang pada tanggal 3 Oktober 2016 dan berakhir pada tanggal 3 Oktober 2022.

Pemerintah Kota Palembang terpilih mendapatkan Program Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Kota yang merupakan hibah dari Pemerintah Australia pada Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.

Gubernur Sumsel mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kementerian Pekerjaan Umum RI atas ditunjuknya Kota Palembang sebagai daerah yang menjadi pilot project dalam pengembangan IPAL.

“Tidak banyak daerah yang menjadi sasaran dari pembangunan yang berbiaya besar ini. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih yang telah membantu pembiayaan dalam projek ini,” tuturnya.

Menurutnya, minimnya pengetahuan masyarakat untuk menyambung jasa penyedotan lumpur tinja dari tangki yang dilakukan secara berkala oleh Perumda Tirta Musi. Sehingga, hal itu diperlukan sosialisasi secara terus menerus untuk memberikan informasi dan literasi kepada masyarakat akan perilaku hidup sehat.

“Untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya hidup yang bersih dan sehat, 95 persen sudah ber-septictank sudah jauh lebih baik, sekarang dengan kebaikan pemerintah Australia, Kota Palembang mendapatkan IPAL yang modern,” kata dia.

Sementara itu, Minister Counsellor, Ekonomi, Investasi, dan Infrastruktur Australian Embassy Jonathan Gilbert mengatakan Pemerintah Australia sangat bangga dapat mendukung program ini, terlebih program itu menjadi contoh untuk daerah-daerah lain.

“Sudah banyak pencapaian, namun masih perlu menambah sambungan rumah, kita harus bekerja sama, saat ini Pemerintah Australia juga sudah memperpanjang dana hibah, kami berharap ada solusi terhadap tantangan ini,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengelolaan IPAL di Palembang diperpanjang hingga 2028