Penderita diabetes berisiko tinggi dianjurkan tidak berpuasa

id Diabetes,Diabetes berpuasa,Puasa,Ramadhan,Tips diabetes

Penderita diabetes berisiko tinggi dianjurkan tidak berpuasa

Ilustrasi - Petugas Puskesmas memeriksa gula darah warga. (ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/mrh/YU/pri.)

Dehidrasi juga meningkatkan risiko trombosis, yaitu pembentukan gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah. Hal ini meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung koroner.

"Terus risiko sangat tinggi itu lagi pada mereka dengan diabetes melitus tipe 1 itu baiknya tidak berpuasa. Kondisi lagi sakit akut atau sedang menjalankan pekerjaan fisik sangat berat yang meningkatkan risiko dehidrasi itu juga baiknya tidak berpuasa," ujar Faradiessa.

Dia menganjurkan, penderita diabetes perlu melakukan screening untuk menentukan tingkat risiko penyakit yang diidapnya sebelum menjalani puasa Ramadhan.

Menurutnya, waktu ideal untuk melakukan screening adalah dua bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan, atau paling lambat dua minggu sebelum berpuasa.

Kadar gula darah yang aman untuk melakukan puasa adalah 80-130 mg/dL dengan kadar gula darah dua jam setelah makan di bawah 180 mg/dL.

"Kalau diabetesnya terkendali, atau misalkan sudah tercapai target, obat-obatannya juga obatan oral, tidak pernah ada riwayat hipoglikemia dan tidak pernah ada riwayat hiperglikemia, itu relatif aman untuk berpuasa," ucap dokter yang berpraktik di RS Permata Depok itu.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penderita diabetes berisiko tinggi dianjurkan tidak berpuasa

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.