Xi juga menyebut prospek perusahaan swasta di China luas dan menjanjikan, hal itu ditunjukkan dengan kinerja industri kecerdasan buatan (AI) hingga merek mobil listrik China yang secara bertahap memenangkan hati pasar internasional.
"Musim semi ini, perusahaan swasta China dalam perjalanan baru bangkit menghadapi tantangan, bergerak menuju 'yang baru', dan menanjak menuju 'yang tinggi', menunjukkan ketahanan dan vitalitas mereka," ungkap Xi.
Namun, Xi juga menyebut bukan rahasia umum bahwa dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan swasta merasakan tekanan dalam operasi dan pengembangan mereka.
"Beberapa kesulitan dan tantangan yang saat ini dihadapi oleh pengembangan ekonomi swasta, secara umum, muncul dalam proses reformasi dan pengembangan, serta transformasi dan peningkatan industri. Kesulitan dan tantangan tersebut bersifat parsial dibanding menyeluruh, dalam jangka panjang, masalah-masalah itu dapat diatasi," tambah Xi.
Selama simposium, Xi juga menyerukan bahwa China adalah negara sosialis yang diatur oleh hukum, dan tidak ada jenis kegiatan ilegal oleh perusahaan, terlepas dari bentuk kepemilikannya, yang dapat menghindari penyelidikan dan hukuman.
"Sistem sosialis dengan ciri khas China memiliki banyak keunggulan yang signifikan. Sistem ekonomi pasar sosialis dan sistem hukum sosialis dengan ciri khas Tiongkok terus ditingkatkan dan disempurnakan, yang akan memberikan jaminan yang lebih kuat bagi pengembangan ekonomi swasta," kata Xi.
Ia juga menyebut dengan tegas akan menghapus semua hambatan terhadap penggunaan faktor produksi dan menghadirkan kesempatan yang adil dalam persaingan pasar sesuai dengan hukum, terus mempromosikan akses yang adil di bidang infrastruktur bagi semua jenis badan usaha, dan terus melakukan upaya untuk memecahkan kesulitan dan tingginya ongkos pembiayaan bagi perusahaan swasta.
Pertemuan Xi dengan para pemimpin perusahaan swasta China terakhir kali dilakukan pada 2018. Saat itu, Presiden Xi menjanjikan pemotongan pajak dan akses ke dukungan finansial.
Hingga akhir September 2024 lalu, China memiliki lebih dari 55 juta perusahaan swasta terdaftar, yang mencakup 92,3 persen dari semua bisnis. Mereka menyumbang lebih dari separuh pendapatan pajak negara, lebih dari 60 persen PDB, dan lebih dari 80 persen lapangan kerja perkotaan.
Sejak Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis China (PKC) pada 2012, Komite Sentral PKC dan Dewan Negara telah meluncurkan serangkaian kebijakan dan langkah-langkah untuk memacu pertumbuhan sektor swasta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Xi Jinping kumpulkan pemimpin perusahaan swasta China
Xi Jinping kumpulkan pemimpin perusahaan swasta China
Presiden China Xi Jinping. ANTARA/Anadolu/py
