Indonesia komitmen perangi praktik suap guna dukung proses aksesi OECD

id ASEAN,airlangga,oecd,kpk

Indonesia komitmen perangi praktik suap guna dukung proses aksesi OECD

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)

Ia menuturkan, apabila berdasarkan G20, Indonesia masih menduduki peringkat 16."Berdasarkan GDP, yang tahun kemarin alhamdulillah kita sudah mendekati 5.000 dolar AS GDP per kapita dan tentu ini kita berharap kita bisa tingkatkan di 2030 di atas 12.000 dolar AS. Dengan PPP kita di atas beberapa negara lain, dan itu biasanya tiga kali. Jadi, kita memang 4,8 triliun dolar AS. Jadi, sudah benar Indonesia berada dalam salah satu radar yang akan masuk dalam aksesi OECD,” ucapnya.

Lebih lanjut, dalam lokakarya (workshop), Airlangga mengapresiasi Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) dan inisiatif Kedutaan Jepang untuk mensupport kegiatan tersebut dan sebagai komitmen untuk memerangi korupsi, terutama penyuapan asing, dalam mendukung proses aksesi Indonesia di dalam OECD.

Dirinya berharap bahwa kegiatan workshop tersebut dapat menjadi momentum komitmen membangun Indonesia yang lebih bersih, transparan, berintegritas, menuju Indonesia emas.

Menko Airlangga juga mengharapkan Ketua KPK Setyo Budiyanto beserta jajaran dan Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra beserta jajaran dapat menjadi ujung tombak di sektor transparansi dan fair economy.

Kemudian terkait dukungan Kedutaan Jepang, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia dan Jepang telah bekerja lebih dari 10 tahun untuk mempromosikan OECD di ASEAN, sehingga memang sudah waktunya Indonesia menjadi negara pertama di ASEAN yang bisa masuk sebagai anggota OECD.

“Saya berterima kasih karena ini menjadi salah satu yang dari awal menurut Ambasador Jepang ini merupakan pilar yang terberat, bukan hanya untuk Indonesia tetapi tadi Ambasador Masaki Yasushi mengatakan Jepang pun merasa ini berat. Jadi, oleh karena itu kita melakukan ini lebih awal. Jadi, kita lakukan lebih awal dan juga komitmen Indonesia diminta lebih awal juga di bulan Maret sehingga tentu ini akan menjadi credit point untuk pertemuan di bulan Juni,” ungkapnya.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa dengan OECD Pemerintah berharap perekonomian dapat terus meningkat sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yakni mencapai 8 persen yang salah satu kuncinya yaitu investasi.

“Dengan kita mempunyai iklim investasi yang baik, tidak hanya domestik tetapi internasional, kita berharap investasi bisa meningkat di Indonesia. Apalagi dengan ketidakpastian global per hari ini, maka tentu kita harus memperkuat kawan kita yang ada di Asia Pasifik, termasuk di dalamnya ASEAN, Jepang, dan berbagai kerja sama yang kita lakukan di negara-negara ASEAN. Tentu kita membutuhkan teman lebih banyak yaitu teman-teman di OECD,” kata Airlangga.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI komitmen perangi praktik suap guna dukung proses aksesi OECD