Cara membedakan keduanya cukup sederhana, dalam kasus bell's palsy, satu sisi wajah lumpuh total, termasuk alis dan mata yang tak bisa menutup sempurna.
Sementara pada stroke, kelemahan lebih banyak terjadi di bagian bawah wajah, sehingga alis dan mata tetap dapat berfungsi normal.
"Jadi dikatakan bahwa bell's palsy itu total separuh wajahnya itu akan lumpuh. Sementara, kalau pada stroke biasanya itu hanya wajah bagian bawah, di bawah mata sampai ke bibirnya itu biasanya yang pelot," ungkapnya.
Dokter Sahar juga menegaskan bahwa meski keduanya perlu penanganan cepat, stroke memiliki "golden time" atau waktu emas untuk pengobatan.
Dalam waktu tiga setengah hingga empat jam pertama, penderita stroke non-hemorrhagic (stroke akibat penyumbatan) dapat diberikan obat trombolitik untuk menghancurkan gumpalan penyumbat.
Penanganan cepat tersebut penting untuk meningkatkan kemungkinan pemulihan yang lebih baik pada kedua kondisi tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perbedaan stroke dan bell's palsy menurut dokter
Berita Terkait
Senator asal Sumbar minta negara hadir tangani penyakit Cerebral Palsy
Minggu, 30 Oktober 2022 20:52 Wib
Bayi terkulai lemas bisa jadi gejala "cerebral palsy"
Sabtu, 10 September 2022 21:44 Wib
Indonesia cukur Myanmar 5-1 dalam pertandingan sepak bola CP ASEAN Para Games
Senin, 1 Agustus 2022 18:46 Wib
Pendapat pakar tentang ganja medis untuk terapi cerebral palsy
Jumat, 1 Juli 2022 8:58 Wib
Pentingnya posisi tangan bersepeda cegah "cyclist's palsy"
Minggu, 21 Februari 2021 13:50 Wib
Indonesia ingin emas sepak bola CP
Jumat, 15 September 2017 0:53 Wib