Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan sektor industri menjadi penyumbang terbesar nilai ekspor di wilayah itu.
“Nilai ekspor Sumsel pada Juni 2024 senilai 625,86 juta dolar AS. Sektor industri menjadi penyumbang terbesar mencapai 318,32 juta dolar AS,” kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Selasa.
Ia menjelaskan nilai ekspor untuk sektor pertambangan senilai 259,74 juta dolar AS, dan sektor migas 45,02 juta dolar AS.
“Untuk sektor pertambangan dan migas memberikan kinerja yang positif baik itu secara month to month maupun yoy,” jelasnya.
Menurut dia, hal yang menjadi tantangan saat ini yaitu kondisi ekspor pada sektor pertanian yang kompak mengalami pertumbuhan negatif sebesar 50,59 persen secara mtm dan 51,23 persen secara yoy.
Namun, secara kumulatif struktur ekspor menurut sektor di Sumsel periode Januari sampai Juni 2024 tertinggi berasal dari industri sebesar 49,38 persen, lalu diikuti oleh tambang 41,70 persen, migas 8,11 persen, serta pertanian sebesar 0,81 persen.
“Untuk negara ekspor terbesar dari Sumsel yaitu ke Tiongkok mencapai 36,24 persen dengan komoditas yang dikirim yaitu bubur kertas 474,02 juta dolar AS, lignit 448,01 juta dolar AS, dan batubara 59,53 juta dolar AS,” kata Wahyu.
Berita Terkait
Bupati OKU jadikan BPS jadi mitra diskusi bagi OPD
Senin, 26 Agustus 2024 20:15 Wib
Konversi lahan pertanian produktif perlu direm
Selasa, 6 Agustus 2024 0:01 Wib
Industri pengolahan penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi Sumsel
Senin, 5 Agustus 2024 22:15 Wib
BPS Sumsel: Dua kelompok pengeluaran jadi penyumbang deflasi tertinggi
Jumat, 2 Agustus 2024 6:25 Wib
BPS: Harga beras naik karena panen raya telah selesai
Kamis, 1 Agustus 2024 15:41 Wib
Muara Enim berhasil turunkan angka kemiskinan jadi satu digit
Kamis, 18 Juli 2024 7:28 Wib
Muba catat penurunan level kemiskinan yang signifikan
Selasa, 16 Juli 2024 22:54 Wib
BPS: Penduduk miskin di Sumsel berkurang 61,4 ribu orang pada 2024
Selasa, 2 Juli 2024 20:47 Wib