Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) membeberkan sejumlah dampak buruk yang berpotensi terjadi pada anak yang masuk ke Sekolah Dasar (SD) sebelum waktunya.
“Persiapan perkembangan psikososialnya perlu dilihat. Jika anak secara hasil psikotesnya mampu untuk mengikuti proses belajar di SD, maka orang tua dapat menyekolahkan anak masuk SD di usia 6 tahun. Jika tidak, maka tidak akan direkomendasikan oleh psikolog untuk masuk SD,” kata Samanta saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Samanta menuturkan idealnya usia anak masuk SD sebenarnya tergantung dari kesiapan dirinya berbaur dengan lingkungan baru. Rata-rata anak sudah dapat mengikuti pembelajaran di usia antara 6-7 tahun.
Namun tak jarang terdapat anak yang sudah dimasukkan ke SD sebelum waktunya. Akibatnya, terdapat beberapa dampak buruk yang mungkin dialami anak, contohnya anak jadi malas belajar hingga anak merasa tertekan.
Hal ini akan membuat orang tua akan menerima banyak keluhan dari guru karena prestasi belajar anak yang berisiko kurang bagus.
Berita Terkait
Kiat merawat kendaraan agar aman saat musim hujan
Selasa, 19 November 2024 14:46 Wib
Dokter paparkan proses terapi guna tangani kecanduan judol
Senin, 18 November 2024 20:42 Wib
Dokter: jaga kebersihan daerah anus guna hindari fistula perianal
Rabu, 13 November 2024 13:55 Wib
Kiat sehat terhindar dari kecelakaan ketika melakukan perjalanan
Selasa, 12 November 2024 13:55 Wib
Tips rawat pakaian saat musim hujan
Sabtu, 9 November 2024 13:03 Wib
Beberapa cara jaga kesehatan jantung saat olahraga lari
Jumat, 1 November 2024 21:18 Wib
Tips agar mobil lebih hemat bahan bakar
Selasa, 29 Oktober 2024 13:54 Wib
Ahli: Redakan sakit pinggang dengan olahraga tepat
Kamis, 26 September 2024 15:32 Wib