Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) membeberkan sejumlah dampak buruk yang berpotensi terjadi pada anak yang masuk ke Sekolah Dasar (SD) sebelum waktunya.
“Persiapan perkembangan psikososialnya perlu dilihat. Jika anak secara hasil psikotesnya mampu untuk mengikuti proses belajar di SD, maka orang tua dapat menyekolahkan anak masuk SD di usia 6 tahun. Jika tidak, maka tidak akan direkomendasikan oleh psikolog untuk masuk SD,” kata Samanta saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Samanta menuturkan idealnya usia anak masuk SD sebenarnya tergantung dari kesiapan dirinya berbaur dengan lingkungan baru. Rata-rata anak sudah dapat mengikuti pembelajaran di usia antara 6-7 tahun.
Namun tak jarang terdapat anak yang sudah dimasukkan ke SD sebelum waktunya. Akibatnya, terdapat beberapa dampak buruk yang mungkin dialami anak, contohnya anak jadi malas belajar hingga anak merasa tertekan.
Hal ini akan membuat orang tua akan menerima banyak keluhan dari guru karena prestasi belajar anak yang berisiko kurang bagus.
Berita Terkait
Ahli: Redakan sakit pinggang dengan olahraga tepat
Kamis, 26 September 2024 15:32 Wib
Kiat beli mobil listrik agar tidak salah pilih
Selasa, 27 Agustus 2024 8:22 Wib
Lima cara atasi sistem setir bermasalah
Senin, 19 Agustus 2024 9:42 Wib
Imbauan dokter agar ibu bekerja sukses beri ASI eksklusif pada bayi
Kamis, 15 Agustus 2024 14:33 Wib
Dampak pemasangan dashcam tidak benar, bisa rusak komponen mobil
Minggu, 21 Juli 2024 8:28 Wib
Ini rekomendasi dokter mata agar terhindar dari ablasio retina
Selasa, 9 Juli 2024 17:12 Wib
Usia 40 tahun ke atas rentan terkena ablasio retina
Selasa, 9 Juli 2024 15:55 Wib
Ahli paparkan keuntungan lakukan transplantasi rambut di Indonesia
Senin, 8 Juli 2024 16:27 Wib