Perusahaan atau instansi memegang peran penting dalam mengedukasi langkah-langkah yang perlu diambil terhadap pengguna yang datanya terdampak.
4. Mengembangkan redundant atau duplication system
Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan atau instansi dalam mengelola data-datanya adalah sistem cadangan atau ‘Redudancy’, yakni aspek terpenting dari infrastruktur data center.
Komponen cadangan ini penting untuk memastikan data dan layanan dapat tetap diakses dalam kondisi apapun. Dengan redundancy, sistem di dalam data center dapat terus bekerja dan data akan tetap tersedia sekalipun mengalami gangguan.
Menerapkan Load Balancing dan Data Replication di beberapa data center yang berbeda juga dapat meningkatkan lapisan redudancy yang dapat membantu instansi atau perusahaan untuk tetap dapat memberikan layanan mereka dalam masa krisis.
Selain itu, backup system dalam SOP pelayanan, seperti verifikasi memakai data lain yang tidak terdampak juga dapat menjadi opsi agar layanan dapat segera pulih.
5. Meningkatkan sistem keamanan siber secara berkelanjutan
Terakhir, tingkatkan infrastruktur keamanan siber perusahaan dan instansi secara bertahap dan menyeluruh. Implementasikan langkah-langkah keamanan yang telah di-update, seperti Multi-Factor Authentication (MFA), Network Segmentation, dan Threat Detection yang baik.
Berikan juga pelatihan kepada anggota dan karyawan secara bertahap tentang kesadaran pentingnya keamanan siber. Selain itu, lakukan Security Audit dan penilaian kerentanan (vulnerability assessments) secara teratur untuk mengidentifikasi dan mengatasi ancaman dan ancaman baru.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 5 langkah tepat untuk memitigasi serangan "ransomware"