Terapi TMS dapat membantu mengurangi adiksi

id TMS,Terapi adiksi,Terapi otak,Otak,Stimulasi magnetik,terapi tms,kecanduan,berita palembang, berita sumsel

Terapi TMS dapat membantu mengurangi adiksi

Ilustrasi - Anak yang candu akan gadget. (ANTARA/Shutterstock/am)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis saraf di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Winnugroho Wiratman, Sp.S, Ph.D., menjelaskan kegunaan terapi transcranial magnetic stimulation (TMS) yang dapat membantu untuk mengurangi perilaku kecanduan.

"TMS, ia adalah teknik suatu teknik neurofisiologi yang sifatnya non-invasive (tanpa memasukkan alat yang dapat merusak kulit) yang memberikan stimulasi magnetik ke dalam otak. Tujuannya untuk mempengaruhi aktivitas bagian otak tersebut. Ini dapat digunakan untuk menangani gangguan-gangguan neurologis maupun psikiatri," kata Winnugroho dalam sebuah diskusi daring yang diikuti dari Jakarta, Minggu.

Terapi TMS, kata Winnugroho menerangkan, sudah diterapkan sejak era 1980-an untuk menangani pasien penderita depresi. Seiring perkembangan teknologi dan teknik terapi kesehatan mental, terapi TMS juga dimanfaatkan untuk mendukung terapi adiksi perilaku.

Winnugroho menyebutkan meskipun dapat mengurangi adiksi, terapi TMS bersifat penanganan tambahan sehingga tetap membutuhkan metode terapi lainnya agar mendapatkan hasil yang lebih efektif seperti konseling, terapi perilaku, terapi kelompok, hingga dukungan keluarga dan lingkungan.