"Terdapat perbaikan kritis gejala kecanduan akibat perilaku dengan menggunakan TMS secara berulang dan ditambah juga dengan pengendalian dan terapi-terapi tambahan lainnya. Jadi, sifatnya suatu additional (tambahan) dari terapi," ujar dia.
Terapi itu dilakukan dengan memberikan stimulasi magnetik ke prefrontal cortex atau bagian depan otak yang berfungsi mengendalikan respon dan menghambat perilaku impulsif sehingga dapat bekerja lebih aktifPenderita adiksi memiliki gangguan fungsi pada prefrontal cortex sehingga kecanduan yang dialaminya sulit dihentikan.
Terapi adiksi menggunakan TMS aman bagi pasien dan menunjukkan hasil yang baik ketika dilakukan secara berulang, kata Winnugroho.
"Hasilnya lebih mudah terukur terus bisa lebih individualis dari dosis berapa kekuatan magnetisnya, terukur juga dalam arti jalur otak mana yang bisa kita stimulasi," kata Winnugroho.
Efek samping dari terapi itu ialah pasien akan merasakan panas, pandangan goyang, mual, mengantuk, mabuk, rasa hangat di kulit kepala, pusing hingga nyeri yang bersifat sementara. Winnugroho menjelaskan efek samping itu berlangsung antara 1-30 menit atau bahkan 1 jam dengan intensitas yang rendah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kenali terapi TMS yang dapat membantu mengurangi kecanduan
Berita Terkait
Psikologis anak penting diperhatikan saat terapi diabetes
Kamis, 18 April 2024 13:03 Wib
Tuberkulosis dapat dicegah dan diobati dengan terapi pencegahan
Senin, 25 Maret 2024 10:01 Wib
Terobosan terkini terapi tuberkulosis
Minggu, 24 Maret 2024 19:32 Wib
Pemakaian gawai berisiko sebabkan "speech delay" pada anak
Rabu, 7 Februari 2024 15:11 Wib
Dokter: Terapi radiasi dibutuhkan 50-60 persen pasien kanker
Senin, 5 Februari 2024 15:10 Wib
Anak dengan ADHD perlu terapi perilaku untuk cegah perundungan
Senin, 15 Januari 2024 16:22 Wib
Peneliti: Terapi gen bantu pengobatan penyakit langka
Jumat, 5 Januari 2024 12:25 Wib
Mata kering tak tertangani dapat merusak permukaan mata
Selasa, 18 Juli 2023 16:55 Wib