Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rondonuwu mengatakan penderita hipertensi dan diabetes perlu deteksi dini sebelum terkena penyakit gagal ginjal.
"Kalau sudah hipertensi dan diabetes, sering cek fungsi ginjal, paling gampang tes urin ada albumin atau protein di urin," kata Maxi dalam konferensi pers Hari Ginjal Sedunia 2024 di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan jika ada protein di urin dan menderita hipertensi, kemungkinan besar penyakit ginjal dan dapat menurunkan fungsi ginjal secara keseluruhan.
Hipertensi juga dapat menimbulkan komplikasi gagal ginjal, dan pada tahap kronik gagal ginjal akan menyebabkan risiko organ lain terjadi retensi air sehingga bengkak pada kaki dan lama kelamaan ke jantung menjadi gagal jantung.
Maxi menyampaikan secara global penderita penyakit ginjal di dunia mencapai dua juta lebih dan hanya 10 persen penduduk yang benar-benar mendapatkan perawatan dialisis atau transfer ginjal tiap tahunnya. Sementara beban pengeluaran negara untuk penyakit ginjal sebesar Rp 2,3 triliun. Untuk itu, Kemenkes akan lebih banyak melihat faktor risiko yang menyebabkan penyakit gagal ginjal dengan promotif preventif dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencegah penyakit ginjal.
"Upaya paling murah promotif dan preventif, meningkatkan kesadaran masyarakat dengan perilaku hidup bersih, sering cek kesehatan, itu penting sehingga jangan sakit, kalau sakit ada biaya keluar, kalau faktor risiko diabetes atau hipertensi tentu pasti nambah berat penyakitnya," katanya.
Maxi menyarankan masyarakat harus mulai mencegah penyakit ginjal dengan deteksi dini dan memperbaiki gaya hidup, pola makan, meningkatkan aktivitas, mengurangi rokok dan obesitas agar kerusakan ginjal tidak semakin tinggi.
Akses pengobatan tingkat primer juga didorong untuk pengendalian penyakit dan faktor risiko yang menyebabkan sakit ginjal.
Pemetaan kebutuhan pemenuhan peralatan di rumah sakit daerah ditingkatkan hingga pusat dan meningkatkan akses pada rumah sakit pengampu agar rumah sakit vertikal bisa mengampu rumah sakit di daerah.