PBSI evaluasi penampilan ganda putra di Kumamoto Masters
Jakarta (ANTARA) - Asisten pelatih ganda putra Indonesia Thomas Indratjaja memberikan sejumlah catatan sebagai bahan evaluasi penampilan sektor andalan tersebut di Kumamoto Masters 2023 di Jepang pekan lalu karena tidak menempatkan satu pun wakil di babak akhir.
“Secara keseluruhan prestasi sektor ganda putra di Kumamoto Masters Japan 2023 tidak sesuai harapan. Sebelum berangkat kami berharap bisa ada wakil yang bertahan hingga babak-babak akhir dan juara,” kata Thomas, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Senin.
“Tetapi wakil-wakil Indonesia sudah tersisih lebih awal. Memang harus dievaluasi penampilan para pemain karena tidak seperti harapan,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Thomas mengatakan terdapat beberapa faktor yang menjadi catatan khusus untuk sektor ganda putra, di antaranya adalah kepercayaan diri dan kemampuan untuk fokus demi mengatasi tekanan.
“Secara umum, semua harus ditingkatkan rasa percaya dirinya. Saat mendapat tekanan, harus cepat menemukan cara untuk mengatasinya. Pertahanannya juga harus lebih dikuatkan dan fokusnya,” ujar dia.
Adapun langkah terjauh ganda putra Indonesia adalah dari pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di babak 16 besar. Langkah mereka di turnamen BWF Super 500 itu dihentikan oleh ganda putra asal China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dengan dua gim langsung 19-21, 13-21.
“Untuk Pram/Yere secara kekompakan sudah bagus. Komunikasi di lapangan juga bagus. Cuma rata-rata masih harus ditingkatkan rasa percaya dirinya dan akurasi pukulannya,” kata Thomas.
“Secara keseluruhan prestasi sektor ganda putra di Kumamoto Masters Japan 2023 tidak sesuai harapan. Sebelum berangkat kami berharap bisa ada wakil yang bertahan hingga babak-babak akhir dan juara,” kata Thomas, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Senin.
“Tetapi wakil-wakil Indonesia sudah tersisih lebih awal. Memang harus dievaluasi penampilan para pemain karena tidak seperti harapan,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Thomas mengatakan terdapat beberapa faktor yang menjadi catatan khusus untuk sektor ganda putra, di antaranya adalah kepercayaan diri dan kemampuan untuk fokus demi mengatasi tekanan.
“Secara umum, semua harus ditingkatkan rasa percaya dirinya. Saat mendapat tekanan, harus cepat menemukan cara untuk mengatasinya. Pertahanannya juga harus lebih dikuatkan dan fokusnya,” ujar dia.
Adapun langkah terjauh ganda putra Indonesia adalah dari pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di babak 16 besar. Langkah mereka di turnamen BWF Super 500 itu dihentikan oleh ganda putra asal China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dengan dua gim langsung 19-21, 13-21.
“Untuk Pram/Yere secara kekompakan sudah bagus. Komunikasi di lapangan juga bagus. Cuma rata-rata masih harus ditingkatkan rasa percaya dirinya dan akurasi pukulannya,” kata Thomas.