Jakarta (ANTARA) - Masyarakat diminta mengenali gejala stroke melalui slogan "SeGeRa Ke RS" guna menekan kematian akibat penyakit itu, kata dokter spesialis saraf Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Profesor Doktor Dokter Mahar Mardjono Jakarta Nandini Phalita Laksmi.
“Ketika sudah mengenali gejalanya maka langsung dibawa ke rumah sakit tanpa ditunda-tunda, agar segera mendapatkan pertolongan,” kata dia pada siniar digelar Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan 131,8 kasus kematian per 100 ribu penduduk pada 2019.
Ia mengatakan tentang pentingnya masyarakat mengenali gejala stroke agar tidak berdampak fatal berupa kematian, mengingat pertolongan terbaik pada penderita tidak boleh diberikan lebih dari 4,5 jam sejak gejala muncul.
“Banyak mitos bahwa pertolongan pertama itu jarinya ditusuk, dikasih minum, ada yang bawa ke dukun, itu sebenarnya tindakan yang hanya menghambat proses pertolongan segera,” ucapnya.
Berita Terkait
Kemenkes siapkan 15 ribu lebih faskes guna antisipasi saat mudik
Kamis, 4 April 2024 11:40 Wib
Dokter: Pakai kendaraan umum untuk mudik jarak jauh
Rabu, 3 April 2024 19:47 Wib
KPK periksa Fadel Muhammad soal penagihan pembayaran APD
Senin, 25 Maret 2024 14:34 Wib
Tuberkulosis dapat dicegah dan diobati dengan terapi pencegahan
Senin, 25 Maret 2024 10:01 Wib
Tahukan anda, ternyata gigitan nyamuk naik 2,5 kali lipat di cuaca panas
Kamis, 21 Maret 2024 22:27 Wib
Pengembangan nyamuk ber-wolbachia diterapkan di 6 kota, Palembang belum termasuk
Kamis, 21 Maret 2024 21:15 Wib
Waspada, cuaca panas terik berpotensi tingkatkan kasus dengue
Kamis, 21 Maret 2024 19:00 Wib
KPK panggil Fadel Muhammad terkait penyidikan korupsi di Kemenkes
Selasa, 19 Maret 2024 13:10 Wib