Jakarta (ANTARA) - Masyarakat diminta mengenali gejala stroke melalui slogan "SeGeRa Ke RS" guna menekan kematian akibat penyakit itu, kata dokter spesialis saraf Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Profesor Doktor Dokter Mahar Mardjono Jakarta Nandini Phalita Laksmi.
“Ketika sudah mengenali gejalanya maka langsung dibawa ke rumah sakit tanpa ditunda-tunda, agar segera mendapatkan pertolongan,” kata dia pada siniar digelar Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan 131,8 kasus kematian per 100 ribu penduduk pada 2019.
Ia mengatakan tentang pentingnya masyarakat mengenali gejala stroke agar tidak berdampak fatal berupa kematian, mengingat pertolongan terbaik pada penderita tidak boleh diberikan lebih dari 4,5 jam sejak gejala muncul.
“Banyak mitos bahwa pertolongan pertama itu jarinya ditusuk, dikasih minum, ada yang bawa ke dukun, itu sebenarnya tindakan yang hanya menghambat proses pertolongan segera,” ucapnya.
Berita Terkait
Menkes harapkan finalisasi cek kesehatan gratis selesai November
Jumat, 15 November 2024 12:01 Wib
IDAI minta Kemenkes masifkan sosialisasi jadwal vaksin MMR-Varicella
Jumat, 1 November 2024 10:27 Wib
Kemenkes sediakan standar gizi untuk Program Makan Bergizi Gratis
Kamis, 31 Oktober 2024 15:27 Wib
Menkes sebut layanan paliatif kanker masih belum banyak disentuh RS
Rabu, 30 Oktober 2024 16:39 Wib
Dokter: Laki-laki juga berisiko terkena kanker payudara
Jumat, 11 Oktober 2024 16:42 Wib
Menkes heran dilaporkan atas dugaan perundungan PPDS yang diakui Undip
Sabtu, 14 September 2024 12:04 Wib
Dokter: Penderita jantung wajib konsultasi sebelum aktivitas berat
Rabu, 14 Agustus 2024 16:49 Wib
Kemenkes: Alat kontrasepsi hanya untuk remaja sudah menikah
Selasa, 6 Agustus 2024 10:23 Wib