"SeGeRa Ke RS" kenali gejala stroke
Jakarta (ANTARA) - Masyarakat diminta mengenali gejala stroke melalui slogan "SeGeRa Ke RS" guna menekan kematian akibat penyakit itu, kata dokter spesialis saraf Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Profesor Doktor Dokter Mahar Mardjono Jakarta Nandini Phalita Laksmi.
“Ketika sudah mengenali gejalanya maka langsung dibawa ke rumah sakit tanpa ditunda-tunda, agar segera mendapatkan pertolongan,” kata dia pada siniar digelar Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan 131,8 kasus kematian per 100 ribu penduduk pada 2019.
Ia mengatakan tentang pentingnya masyarakat mengenali gejala stroke agar tidak berdampak fatal berupa kematian, mengingat pertolongan terbaik pada penderita tidak boleh diberikan lebih dari 4,5 jam sejak gejala muncul.
“Banyak mitos bahwa pertolongan pertama itu jarinya ditusuk, dikasih minum, ada yang bawa ke dukun, itu sebenarnya tindakan yang hanya menghambat proses pertolongan segera,” ucapnya.
“Ketika sudah mengenali gejalanya maka langsung dibawa ke rumah sakit tanpa ditunda-tunda, agar segera mendapatkan pertolongan,” kata dia pada siniar digelar Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan 131,8 kasus kematian per 100 ribu penduduk pada 2019.
Ia mengatakan tentang pentingnya masyarakat mengenali gejala stroke agar tidak berdampak fatal berupa kematian, mengingat pertolongan terbaik pada penderita tidak boleh diberikan lebih dari 4,5 jam sejak gejala muncul.
“Banyak mitos bahwa pertolongan pertama itu jarinya ditusuk, dikasih minum, ada yang bawa ke dukun, itu sebenarnya tindakan yang hanya menghambat proses pertolongan segera,” ucapnya.