Padang (ANTARA) - Ahli Geologi dan Vulkanologi Sumatera Barat Ade Edward menyarankan pemerintah atau pemangku kepentingan terkait untuk segera melindungi dugaan kekar kolom atau columnar joint yang ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman.
"Kita berharap temuan ini (columnar joint) segera dilindungi. Karena sebagainya masih orisinal," kata ahli Geologi dan Vulkanologi Sumatera Barat Ade Edward di Kabupaten Padang Pariaman, Kamis.
Hal tersebut ia sampaikan mengingat temuan kekar kolom sebelumnya di Kabupaten Pesisir Selatan habis karena ditambang untuk kebutuhan material bangunan. Oleh karena itu, agar kejadian itu tidak terulang, Ade menyarankan pemerintah segera mengambil langkah cepat dengan melindungi temuan geologi tersebut.
Apalagi, columnar joint yang ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman tersebut tergolong unik dan langka. Sebab, beberapa batangan kekar kolom diketahui mencapai empat meter.
Kemudian, jika dibandingkan columnar joint di Merangin, Provinsi Jambi, temuan di Padang Pariaman bisa dikatakan lebih baik karena muncul ke permukaan bumi serta berada di atas perbukitan. Sementara, kekar kolom di Merangin posisinya di bawah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman Anwar mengatakan dugaan kekar kolom yang ditemukan di Korong (dusun) Surantih, Kecamatan Lubuk Alung tersebut awalnya dilaporkan masyarakat setempat.
Setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti dugaan columnar joint. Hal itu juga selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya menyebutkan setiap temuan benda yang diduga cagar budaya, wajib diinformasikan kepada pihak berwenang.
Hasil kunjungan bersama ahli yang terdiri dari ahli cagar budaya Sumatera Barat dan Balai Pelestarian Kebudayaan Sumatera Barat, diduga gundukan batuan tersebut merupakan benda cagar budaya.
Akan tetapi, Anwar menegaskan bahwa kepastian temuan tersebut termasuk cagar budaya atau bukan, hal itu merupakan kewenangan para ahli yang dibarengi dengan penelitian mendalam.
Berita Terkait
Pj Bupati Banyuasin tebar benih ikan di Sungai Boom Berlian
Selasa, 30 April 2024 8:20 Wib
Rangkaian HUT ke-12, PT Pusri tanam 1.250 pohon wujud dukung "green harmony"
Senin, 29 April 2024 15:47 Wib
Pemkab OKU sebar 200 ribu ekor bibit ikan air tawar
Minggu, 28 April 2024 19:03 Wib
Balai Karantina Sumsel turunkan tim mitigasi penyebaran penyakit SE pada kerbau
Sabtu, 27 April 2024 6:51 Wib
Dinas Pertanian OKU sebut stok pupuk mencukupi kebutuhan petani
Kamis, 25 April 2024 23:31 Wib
Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
Kamis, 25 April 2024 9:03 Wib