OKU targetkan 80 persen desa berstatus DSBS

id Fasilitas MCK, pembangunan jamban, pemerintah pusat, Dinas Kesehatan OKU

OKU targetkan 80 persen desa berstatus DSBS

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU Aufa Amuri. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, pada 2024 menargetkan 80 persen desa di daerah itu berstatus Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (DSBS).

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU Aufa Amuri di Baturaja, Rabu, menerangkan bahwa saat ini dari 157 desa yang ada di OKU tercatat sebanyak 89 desa di antaranya sudah berstatus DSBS.

Dia menjelaskan desa-desa berstatus DSBS ini sudah memiliki fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) secara mandiri sehingga masyarakat tidak lagi membuang air besar sembarangan, terutama di sungai.

"Kami targetkan pada akhir tahun 2023 akan bertambah 20 desa lagi yang berstatus DSBS. Jika terealisasi, maka pada 2024 nanti sekitar 80 persen desa di OKU berstatus DSBS," ujarnya.

Guna merealisasikan program tersebut pihaknya meminta kepada seluruh kepala desa agar menganggarkan dana untuk membuatkan WC untuk warganya yang belum memiliki jamban.

Selain itu, pihaknya juga akan mendapatkan bantuan dana dari Kementerian PUPR RI dan TNI AD untuk membangun ratusan jamban di sejumlah desa yang ada di Kabupaten OKU.

"Kementerian PUPR RI menyatakan bahwa mereka siap membangunkan 100 unit jamban di OKU. Syaratnya kami minta disiapkan lahan untuk membangun jamban tersebut," ungkap Aufa.

Khusus program dari Pemerintah Pusat itu, jamban yang dibangun nanti bukan diperuntukkan untuk setiap individu saja, melainkan dibangun untuk bisa digunakan seluruh warga desa.

"Selain jamban, pemerintah pusat juga akan membangun fasilitas air bersih yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh penduduk desa," ujarnya.*