Disbudpar Sumsel bidik turis ASEAN

id Disbudpar Sumsel, pariwisata, wisata, bidik wisatawan, wusatawan asing, kawasan, ASEAN

Disbudpar Sumsel bidik turis  ASEAN

Suasana objek wisata di sekitar Sungai Musi Palembang (ANTARA/Yudi Abdullah/23)

Palembang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Selatan membidik wisatawan kawasan ASEAN untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing di provinsi yang memiliki potensi wisata seni, budaya, dan sejarah itu.

Untuk membidik wisatawan negara ASEAN atau yang tergabung dalam
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu, digalakkan promosi dan diupayakan pembukaan penerbangan langsung dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang," kata Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal di Palembang, Senin.

Dia menjelaskan, sebelum pandemi COVID-19, terdapat ribuan wisatawan asing terutama dari kawasan ASEAN berkunjung ke Kota Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya.

Masyarakat anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang menjadi sasaran untuk diajak berwisata ke Sumsel yakni Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Kunjungan wisatawan asing tersebut didukung adanya penerbangan langsung dari Singapura dan Malaysia ke Bandara SMB II Palembang.

Untuk menarik wisatawan asing lebih banyak berkunjung ke daerah ini, selain mengupayakan penerbangan langsung juga dilakukan pembenahan objek wisata.

Kemudian berupaya menyelusuri beberapa negara yang ditemukan jejak Kerajaan Sriwijaya seperti India dan Thailand.

Kedua negara tersebut diketahui berdasarkan sejarah dan bukti benda peninggalan ditemukan jejak dari Kerajaan Sriwijaya seperti India dalam hal agamanya dan Thailand dalam hal adatnya.

Jejak Kerajaan Sriwijaya itu jika dikemas dalam paket wisata bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan kawasan ASEAN dan negara lainnya berkunjung ke daerah ini, ujar Kadisbudpar Sumsel itu.

Sementara Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Chandra Amprayadi mengatakan pada pertengahan Juni 2023 pihaknya menggelar
seminar membaca kembali Prasasti Sriwijaya koleksi museumnya.

Berdasarkan catatan sejarah, letak Kerajaan Sriwijaya berada di Pulau Sumatera bagian selatan tepatnya di dekat Sungai Musi Palembang.