Disbudpar Sumsel bidik turis ASEAN

id Disbudpar Sumsel, pariwisata, wisata, bidik wisatawan, wusatawan asing, kawasan, ASEAN

Disbudpar Sumsel bidik turis  ASEAN

Suasana objek wisata di sekitar Sungai Musi Palembang (ANTARA/Yudi Abdullah/23)

Hal itu diperkuat dengan adanya temuan lima prasasti peninggalan dari zaman Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan berada di beberapa lokasi dalam Kota Palembang.

Kelima prasasti itu di antaranya Prasasti Telaga Batu yang ditemukan di sekitar Kolam Telaga Biru, Kecamatan Ilir Timur, Palembang yang di
dalamnya terdapat kutukan bagi orang-orang yang memiliki niat jahat dan berada di wilayah Sriwijaya.

Kemudian Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di tepi sungai Batang, Kedukan Bukit, Kota Palembang memuat angka 686 yang diketahui sebagai tahun ditulisnya huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

Prasasti Talang Tuo ditemukan di Desa Gandus, daerah Talang Tuwo, sebelah barat Kota Palembang, prasasti ini memiliki angka tahun 606 C atau 684 Masehi.

Prasasti itu ditulis dengan huruf Pallawa dengan bahasa melayu kuno yang berisi tentang pembuatan taman Sri-ksetra oleh Puunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.

Doa dan harapan yang terdapat di dalam prasasti itu menunjukkan sifat-sifat dari agama Buddha.

Berikutnya Prasasti Siddhayatra, yang ditemukan tidak berangka tahun di Palembang, Prasasti Boom Baru ditemukan di daerah Palembang, tepatnya di sekitar Pelabuhan Boom Baru.

Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa namun tidak tertulis tahun dalam prasasti tersebut.

Prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu berisi tentang kutukan dari Raja Sriwijaya.

Sumpah atau kutukan ditujukan kepada orang yang berbuat jahat atau berkhianat kepada Ratu Sriwijaya, ujar Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Chandra.

Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumatera Selatan melakukan upaya pendekatan dan melobi maskapai penerbangan nasional maupun internasional membuka kembali rute penerbangan langsung dari Palembang ke negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Ketua Masata Sumsel Herlan Aspiudin mengatakan pembukaan penerbangan langsung ke kawasan 'Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)' seperti ke Malaysia, Singapura, dan Thailand terus diperjuangkan untuk mendukung pengembangan industri pariwisata di Palembang dan daerah Sumsel lainnya.

"Sebelum terjadi pandemi COVID'19 ada beberapa maskapai penerbangan membuka rute penerbangan langsung seperti rute Palembang-Singapura dan Palembang-Malaysia," ujar Herlan.