Jakarta (ANTARA) - Dokter anak konsultan alergi dan imunologi Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M.Kes., mengatakan bahwa penderita alergi lebih banyak di perkotaan daripada pedesaan, karena berhubungan dengan tingkat higienitas para penduduknya.
"Angka kejadian alergi saat ini pada umumnya meningkat terutama terjadi di negara-negara maju dibandingkan negara berkembang. Begitu juga di suatu negara, kejadian meningkat di perkotaan daripada pedesaan. Kenapa? Ini disebut dengan hygiene hypothesis," kata Budi saat bertemu media di Jakarta, Selasa (11/7) malam.
Budi menjelaskan, tingkat higienitas yang berlebihan akan meningkatkan potensi alergi pada tubuh seseorang.
Di negara maju yang relatif lebih bersih, Budi mengatakan penduduknya jarang terkena infeksi. Sehingga, sel yang akan terangsang untuk tumbuh lebih banyak adalah sel T yang berperan dalam mekanisme alergi dibandingkan sel T untuk melawan infeksi.
Berita Terkait
Waspadai gejala Flu Singapura menular anak
Selasa, 2 April 2024 16:02 Wib
Ini penyebab katarak pada seseorang berusia di bawah 20 tahun
Selasa, 19 Maret 2024 11:08 Wib
Perlu diwaspadai, ini tanda-tanda penyakit ginjal
Rabu, 13 Maret 2024 21:32 Wib
Gejala kanker prostat yang perlu diwaspadai
Selasa, 27 Februari 2024 11:26 Wib
Dokter syaraf sebut Hipertensi rusak organ tubuh sebelum ada gejala
Jumat, 23 Februari 2024 15:41 Wib
Waspada gejala tumor kelopak mata yang mirip bintitan
Jumat, 16 Februari 2024 16:35 Wib
Dokter: Waspadai adanya perubahan warna kulit bisa jadi gejala kusta
Selasa, 30 Januari 2024 16:57 Wib
Dokter: Gejala awal polio mirip infeksi saluran pernapasan
Selasa, 23 Januari 2024 11:07 Wib