Masih ada warga Palembang yang tolak TPS dekat rumahnya, ini alasannya

id sumsel,palembang,pengangkutan sampah,dlhk palembang

Masih ada warga Palembang yang tolak TPS dekat rumahnya, ini alasannya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Sumatra Selatan Ahmad Mustain. ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri

Palembang (ANTARA) - Sejumlah warga Kota Palembang masih ada yang enggan dan menolak kehadiran Tempat Pembuanga Sampah (TPS) di dekat rumahnya karena takut menimbulkan bau sehingga mereka membuang sampah bukan pada tempatnya.

"Masyarakat kita ini banyak yang tidak mau di dekat rumahnya ada TPS karena takut bau sehingga masyarakat jadi membuang sampah pada tempat yang tidak seharusnya," kata Kepala DLHK Kota Palembang Ahmad Mustain di Palembang, Senin.

Ia menyebutkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Sumatra Selatan mengoptimalkan penyisiran sampah pemukiman warga.

Pihaknya selalu berkeliling untuk melakukan penyisiran sampah di wilayah pemukiman warga agar tidak terjadinya penumpukan sampah.

”Setiap hari petugas kebersihan selalu melakukan pengangkutan sampah termasuk yang ada di pinggir jalan agar tidak terjadinya penumpukan sampah,” katanya.

Ia mengungkapkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di Kota Palembang memang masih kurang, sehingga masih banyak ditemukan tumpukan sampah di pinggir jalan.


Namun demikian, ia menjelaskan pengangkutan sampah yang ada di pinggir jalan tidak dilakukan secara serempak maka dari itu terkadang seolah sampah tidak diangkut karena masih bertumpuk.

"Tapi itu selalu kita tarik setiap hari tidak selalu menumpuk, mungkin waktunya saja yang tidak serempak karena mobil ini mengangkut secara bergantian," jelasnya.

Saat ini DLHK Kota Palembang memiliki armada truk sampah sebanyak 131 unit yang diturunkan setiap hari untuk mengangkut sampah di Kota Palembang ke tempat pengelolaan akhir sampah (TPA), kata Mustain.

DLHK Kota Palembang mencatat potensi produk sampah di daerah ini mencapai 1.180 ton per hari, namun baru terangkut ke TPA sekitar 800-900 ton per hari.

"Jika dikalkulasikan jumlah penduduk Palembang 1,6 juta jiwa dengan asumsi menghasilkan 0,7 kg sampah per hari, maka kota ini memproduksi sampah mencapai 1.180 ton per hari. Angka kalkulasi ini sesuai regulasi secara nasional," katanya.

Namun, DLHK memprakirakan sisa sampah yang belum terangkut kemungkinan ada juga dimanfaatkan masyarakat untuk membuat pupuk kompos dan pengelolaan yang dilakukan bank-bank sampah oleh masyarakat.

Di Palembang tercatat 30 bank sampah yang dibina Pemerintah Kota Palembang dan sejumlah perusahaan BUMN di daerah setempat.