Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar masyarakat tidak melihat proses gerhana matahari hibrid secara langsung karena dapat merusak mata.
"Jangan melihat proses gerhana secara langsung, radiasi matahari dapat merusak mata kita. Gunakanlah kacamata khusus yang menggunakan filter untuk melihat matahari," kata Deputi Bidang Geofisika, BMKG Suko Prayitno Adi di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan gerhana matahari hibrid merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana.
"Fenomena gerhana matahari hibrid merupakan fenomena yang terjadi cukup langka," ujarnya.
Ia menyampaikan gerhana matahari total dapat diamati di Biak, Papua dan Pulau Kisar, Maluku pada 20 April 2023.
Berita Terkait
BMKG: Hari tanpa bayangan di Bali berlangsung satu menit
Selasa, 15 Oktober 2024 17:02 Wib
Kemenag ajak umat Islam Shalat Gerhana pada 29 Oktober
Jumat, 27 Oktober 2023 15:00 Wib
Gerhana bulan penumbra 5-6 Mei dapat diamati dari Indonesia
Kamis, 4 Mei 2023 12:19 Wib
Shalat gerhana matahari di Masjid Agung Palembang
Kamis, 20 April 2023 16:01 Wib
Gerhana matahari hibrida terlihat sebagian di Bengkulu
Kamis, 20 April 2023 13:36 Wib
Fenomena gerhana matahari hibrida, ini penjelasannya
Kamis, 20 April 2023 9:31 Wib
Kemenag Sumsel ajak umat Muslim Shalat Gerhana Bulan pada Selasa petang
Selasa, 8 November 2022 16:18 Wib
Gerhana bulan total aman disaksikan dengan mata telanjang
Selasa, 8 November 2022 14:40 Wib