Palembang (ANTARA) - Ratusan warga Kota Palembang antusias menyaksikan kegiatan "trunk show" yang digelar oleh Jejak Aisyah di gerbong Light Rail Transit (LRT) Kota Palembang, Sumsel, Minggu.
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan Rode Paulus di Palembang, Minggu, mengatakan sekitar 39,8 persen penumpang LRT Sumatera Selatan adalah perempuan.
Pihaknya sangat mendukung kegiatan semacam ini dan sekaligus karena itu dapat memperkenalkan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) kepada masyarakat umum
"Trunk Show diadakan di dalam kereta LRT Sumsel ini adalah salah satu upaya kami dalam mendukung UMKM agar tetap dapat survive di masa ekonomi seperti saat ini," katanya.
Dengan adanya kegiatan itu, katanya, kain Jumputan khas Sumatera Selatan dan kain Ulos khas Sumatera Utara menjadi semakin familiar dan dikenal oleh seluruh masyarakat khususnya kaum
perempuan Kota Palembang.
Sementara itu, Founder Jejak Aisyah Angel Eva Christine mengatakan kegiatan ini mengusung tema 'Be Impactful' dengan harapan warga khususnya perempuan bisa memberi impact kepada orang sekitarnya
Selain itu, kegiatan itu bertujuan untuk mengangkat dan melestarikan kain tradisional khas Sumatera Selatan yaitu Jumputan dan kain khas tradisional Sumatera Utara yaitu Ulos, yang di beri nama Namora Collection.
"Namora (bahasa Batak) artinya kekayaan, Jadi saya mau menunjukkan kekayaan khas Sumatera Utara dan Sumatera Selatan" ujarnya.
Trunk Show ini diadakan di dalam gerbong LRT karena beliau berharap pecinta wastra dan pecinta fashion dapat mengekspresikan fashion dimanapun mereka berada dan dapat berkontribusi terhadap sekitar.
Ada delapan peragawati Trunk Show ini yang mewakili Perempuan Independent yang bisa mengempower sekitar mereka seperti Liza Sako, Een Wierono, Desy Natalia, Christy Chang, Shella Callestya, Deby Six, dr.Rully Maya, Pricilia Wadi dan juga ada Bintang Tamu Rangga Moela ( Artist / Designer dan Fashion Influencer) yang juga berdarah Lahat, Sumatera Selatan.
Jejak Aisyah adalah salah satu gerakan atau cara yang di buat Angel Pakpahan untuk mensupport perajin Indonesia, khususnya Jumputan Palembang karena terbentuk di Kota Palembang, Februari 2020 sewaktu pandemi.