Jakarta (ANTARA) - Ahli toksikologi sekaligus dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Shoim Hidayat, menjelaskan TAR berbeda jauh dengan nikotin, khususnya dari sisi bahaya yang ditimbulkan.
Menurut Shoim dalam siaran pers pada Selasa, TAR adalah zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang dihasilkan dari proses pembakaran pada rokok. Senyawa ini bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker serta dapat memicu berbagai penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok.
“Ada ribuan senyawa kimia dalam asap rokok, beberapa di antaranya memang bersifat karsinogenik, seperti TAR. Jadi, bahan kimia dalam TAR inilah yang memicu penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok,” kata Shoim.
Mengacu kepada National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker paru-paru, emfisema, atau penyakit lainnya. Dari sekitar 7 ribu bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2 ribu di antaranya terdapat pada TAR.
Berita Terkait
TAR pemicu utamapenyakit terkait merokok
Senin, 15 Mei 2023 11:57 Wib
Toksikolog jelaskan perbedaan nikotin dengan TAR
Sabtu, 3 Desember 2022 8:34 Wib
Ahli Toksikologi: Tiga fakta soal nikotin yang perlu Anda ketahui
Selasa, 7 Juni 2022 12:14 Wib
Cegah hipertensi dengan gaya hidup sehat dan berhenti merokok
Senin, 27 Desember 2021 14:29 Wib
Selain insentif, pemerintah diminta dorong riset tembakau alternatif
Selasa, 5 Oktober 2021 9:10 Wib
Koalisi bebas tar cegah pembeli vape di bawah umur
Kamis, 28 November 2019 15:19 Wib
Berhenti merokok tak bisa instan
Senin, 23 April 2018 8:22 Wib
Kue Tart Imlek pilihan sajian saat Sin Chia
Selasa, 21 Januari 2014 22:23 Wib