Gubernur Sumsel minta Pemkab Muba antisipasi banjir kiriman
Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mengantisipasi potensi bencana banjir kiriman dari aliran dua sungai besar di Kabupaten Musi Rawas yang saat ini airnya sedang tinggi.
Menurut Herman Deru, di Palembang, Kamis, debit air aliran Sungai Musi dan Sungai Kelingi di Kabupaten Musi Rawas sedang tinggi mencapai tiga meter setelah diguyur hujan intensitas tinggi selama sepekan terakhir.
Tingginya debit air sungai tersebut bahkan sempat menyebabkan sebanyak 2.258 kepala keluarga dari 29 desa di Musi Rawas terpaksa mengungsi karena rumahnya digenangi banjir, Selasa (14/3).
Kemudian berdasarkan pantauan Gubernur bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, debit air yang sedang tinggi di Kabupaten Musi Rawas itu perkirakan tiba ke hilir kawasan Musi Banyuasin dalam dua hari ke depan.
Dia mengatakan, potensi ini mungkin terjadi terlebih selama beberapa hari ke depan wilayah Musi Banyuasin juga diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengalami hujan intensitas sedang hingga tinggi.
"Maka air bakal meluap, pemukiman di bantaran sungai hilir Musi Banyuasin (Muba) dikhawatirkan tergenang banjir," kata dia.
Oleh sebab itu, dirinya meminta Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin untuk segera melakukan upaya antisipasi, sehingga potensi bencana banjir dan tanah longsor akibat debit air yang besar itu tidak berdampak luas.
“Instruksikan personel BPBD, TNI, Polri untuk bersiaga di lokasi rawan bencana, banjir/tanah longsor khususnya di sekitar bantaran aliran sungai,” kata dia.
Dia menyebutkan, selain kesiapsiagaan personel pasokan kebutuhan pokok warga juga harus di persiapkan seperti logistik sembako, air bersih,
obat-obatan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk meningkatkan kewaspadaan meskipun kebencanaan itu belum tentu terjadi.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Musni Wijaya, mengatakan pihaknya telah mengerahkan personel kesiapsiagaan sejak Senin (13/3) ke kawasan rawan bencana sekitar aliran Sungai Musi daerah setempat.
"Seluruh Camat, BPBD, Tagana Dinsos turun kelapangan untuk selalu siaga," kata dia.
Musni menambahkan, saat ini pipa booster juga mendapat perhatian khusus sebab dampak banjir di Musi Rawas akan menyebabkan luapan air bercampur lumpur merembet ke aliran Sungai Musi yang merupakan sumber pengolahan air bersih PDAM Sekayu, Musi Banyuasin.
Menurut Herman Deru, di Palembang, Kamis, debit air aliran Sungai Musi dan Sungai Kelingi di Kabupaten Musi Rawas sedang tinggi mencapai tiga meter setelah diguyur hujan intensitas tinggi selama sepekan terakhir.
Tingginya debit air sungai tersebut bahkan sempat menyebabkan sebanyak 2.258 kepala keluarga dari 29 desa di Musi Rawas terpaksa mengungsi karena rumahnya digenangi banjir, Selasa (14/3).
Kemudian berdasarkan pantauan Gubernur bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, debit air yang sedang tinggi di Kabupaten Musi Rawas itu perkirakan tiba ke hilir kawasan Musi Banyuasin dalam dua hari ke depan.
Dia mengatakan, potensi ini mungkin terjadi terlebih selama beberapa hari ke depan wilayah Musi Banyuasin juga diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengalami hujan intensitas sedang hingga tinggi.
"Maka air bakal meluap, pemukiman di bantaran sungai hilir Musi Banyuasin (Muba) dikhawatirkan tergenang banjir," kata dia.
Oleh sebab itu, dirinya meminta Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin untuk segera melakukan upaya antisipasi, sehingga potensi bencana banjir dan tanah longsor akibat debit air yang besar itu tidak berdampak luas.
“Instruksikan personel BPBD, TNI, Polri untuk bersiaga di lokasi rawan bencana, banjir/tanah longsor khususnya di sekitar bantaran aliran sungai,” kata dia.
Dia menyebutkan, selain kesiapsiagaan personel pasokan kebutuhan pokok warga juga harus di persiapkan seperti logistik sembako, air bersih,
obat-obatan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk meningkatkan kewaspadaan meskipun kebencanaan itu belum tentu terjadi.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Musni Wijaya, mengatakan pihaknya telah mengerahkan personel kesiapsiagaan sejak Senin (13/3) ke kawasan rawan bencana sekitar aliran Sungai Musi daerah setempat.
"Seluruh Camat, BPBD, Tagana Dinsos turun kelapangan untuk selalu siaga," kata dia.
Musni menambahkan, saat ini pipa booster juga mendapat perhatian khusus sebab dampak banjir di Musi Rawas akan menyebabkan luapan air bercampur lumpur merembet ke aliran Sungai Musi yang merupakan sumber pengolahan air bersih PDAM Sekayu, Musi Banyuasin.