Proliga 2023, Gresik Petrokimia kalahkan Jakarta Elektrik meski sempat tertekan
Yogjakarta (ANTARA) - Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia setelah lolos ke final four tampil tertekan saat mengawali putaran dua pekan ketiga PLN Mobile Proliga 2023 di GOR UNY Yogjakarta, Kamis, meski akhirnya menang 3-1 (24-26, 28-26, 25-12, 25-17) atas Jakarta Elektrik PLN.
Tim asal Jawa Timur memang mengawali laga dengan kurang percaya diri. Hal tersebut juga diakui oleh sang pelatih Ayub Hidayat. Padahal target sapu bersih dua laga sisa harus dilakukan demi posisi akhir pada klasemen.
"Memang laga tadi tidak menentukan. Tapi hasil sangat berpengaruh di posisi akhir klasemen. Beruntung anak-anak bisa bangkit di set kedua. Itu yang menjadi kunci kemenangan hari ini," kata Ayub usai pertandingan.
Pada set kedua laga memang berlangsung ketat. Jakarta Elektrik mampu memberikan perlawanan yang membuat Gresik Petrokimia sering melakukan kesalahan. Beruntun pada poin krusial mampu diambil yang unggul di set kedua dengan skor 28-26.
"Kalau set kedua lepas. Mungkin hasilnya tidak begini," kata Ayub dengan tersenyum.
Kedudukan 1-1 membuat Gresik Petrokimia tampil solid di set ketiga. Hanny Budiarti dan kawan-kawan mampu tampil dominan sehingga mengakhiri set ini dengan 25-12. Dominasi juga terjadi di set keempat yang membuat Gresik Petrokimia kembali unggul 25-17 dan laga berakhir dengan skor 3-1.
"Memang kami sempat tertekan di awal, tapi kami terus berusaha. Apalagi kami ditarget raih kemenangan di seri Yogyakarta ini," kata salah satu pemain Gresik Petrokimia, Hanny Budiarti.
Usai melawan Jakarta Elektrik PLN, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dijadwalkan menghadapi Jakarta Popsivo Polwan, Sabtu (18/2). Kemenangan adalah target utama tim asuhan Ayub Hidayat itu.
Sementara asisten pelatih Jakarta Elektrik PLN Maman Suparman mengaku komunikasi antar pemain menjadi kendala utama yang membuat timnya mengalami kekalahan. Padahal peluang untuk meraih kemenangan terbuka.
"Komunikasi kurang berjalan. Pemain juga banyak yang saling menyalahkan. Pemain asing kami juga kurang maksimal," katanya usai pertandingan.
Hasil melawan Gresik Petrokimia, lanjut Maman, jelas akan berpengaruh persiapan laga berikutnya melawan salah satu tim kandidat juara, Jakarta Pertamina Fastron, Minggu (19/2). Kondisi kurang kondusif tim bakal menjadi pekerjaan rumah sebelum menjalani laga pamungkas.
"Melihat kondisi tim saat ini, saya pesimis bisa maksimal di pertandingan terakhir. Tapi kami akan terus berusaha," katanya usai pertandingan.
Tim asal Jawa Timur memang mengawali laga dengan kurang percaya diri. Hal tersebut juga diakui oleh sang pelatih Ayub Hidayat. Padahal target sapu bersih dua laga sisa harus dilakukan demi posisi akhir pada klasemen.
"Memang laga tadi tidak menentukan. Tapi hasil sangat berpengaruh di posisi akhir klasemen. Beruntung anak-anak bisa bangkit di set kedua. Itu yang menjadi kunci kemenangan hari ini," kata Ayub usai pertandingan.
Pada set kedua laga memang berlangsung ketat. Jakarta Elektrik mampu memberikan perlawanan yang membuat Gresik Petrokimia sering melakukan kesalahan. Beruntun pada poin krusial mampu diambil yang unggul di set kedua dengan skor 28-26.
"Kalau set kedua lepas. Mungkin hasilnya tidak begini," kata Ayub dengan tersenyum.
Kedudukan 1-1 membuat Gresik Petrokimia tampil solid di set ketiga. Hanny Budiarti dan kawan-kawan mampu tampil dominan sehingga mengakhiri set ini dengan 25-12. Dominasi juga terjadi di set keempat yang membuat Gresik Petrokimia kembali unggul 25-17 dan laga berakhir dengan skor 3-1.
"Memang kami sempat tertekan di awal, tapi kami terus berusaha. Apalagi kami ditarget raih kemenangan di seri Yogyakarta ini," kata salah satu pemain Gresik Petrokimia, Hanny Budiarti.
Usai melawan Jakarta Elektrik PLN, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dijadwalkan menghadapi Jakarta Popsivo Polwan, Sabtu (18/2). Kemenangan adalah target utama tim asuhan Ayub Hidayat itu.
Sementara asisten pelatih Jakarta Elektrik PLN Maman Suparman mengaku komunikasi antar pemain menjadi kendala utama yang membuat timnya mengalami kekalahan. Padahal peluang untuk meraih kemenangan terbuka.
"Komunikasi kurang berjalan. Pemain juga banyak yang saling menyalahkan. Pemain asing kami juga kurang maksimal," katanya usai pertandingan.
Hasil melawan Gresik Petrokimia, lanjut Maman, jelas akan berpengaruh persiapan laga berikutnya melawan salah satu tim kandidat juara, Jakarta Pertamina Fastron, Minggu (19/2). Kondisi kurang kondusif tim bakal menjadi pekerjaan rumah sebelum menjalani laga pamungkas.
"Melihat kondisi tim saat ini, saya pesimis bisa maksimal di pertandingan terakhir. Tapi kami akan terus berusaha," katanya usai pertandingan.