Jakarta (ANTARA) - Salah satu tips mencuci agar mesin cuci tak cepat rusak adalah dengan menggunakan deterjen cair alih-alih menggunakan deterjen bubuk, demikian penjelasan Hendri Ong selaku Sales Representative of Alliance Laundry Systems.
“Untuk deterjen, kita lebih sarankan yang liquid, jangan yang bubuk. Karena kalau cuci baju pakai mesin cuci rumahan pun, kalau pakai yang bubuk itu pasti nggak seluruhnya larut. Pasti ada sisa-sisa yang nempel di mesin cuci,” kata Hendri saat dijumpai di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut penjelasan Hendri, jika bubuk deterjen menumpuk pada mesin cuci, hal tersebut pun dapat mengakibatkan mesin cuci menjadi berkerak. Oleh sebab itu, penggunaan deterjen cair lebih dianjurkan karena tak akan berkerak dan lebih cepat larut dengan air saat mencuci.
Kendati demikian, penggunaan deterjen yang terlalu banyak juga tidak dianjurkan saat mencuci. Sebab, hal ini dapat membuat penggunaan air menjadi lebih boros.
“Itu lama-lama kalau numpuk, mesin cucinya bisa berkerak dan jadi nggak bagus. Kalau pakai liquid dia kan cairan, jadi langsung nyampur. Pas dibilas jadi habis semua,” jelas Hendri.
“Tuang deterjen kebanyakan juga nggak bagus. Karena akan boros air. Dia akan butuh banyak air untuk hilangin deterjennya sampai bersih kan,” imbuhnya.
Tak hanya penggunaan deterjen, agar mesin cuci tetap awet, perawatan harian pun perlu dilakukan. Hendri menjelaskan, cara lain yang dapat dilakukan untuk merawat mesin cuci adalah dengan membiarkan pintu mesin cuci terbuka setelah mencuci pakaian.
“Perawatan lain itu pintu mesin cucinya jangan ditutup rapat. Pintunya dibuka sedikit supaya hawanya nggak lembab. Jadi nggak bau. Bersihin bagian samping juga siapa tahu ada kancing yang nyangkut terlepas atau gimana. Dryer juga ada filternya bisa dibersihkan,” ujar Hendri.
Terakhir, perawatan yang lebih mendalam juga perlu dilakukan untuk menjaga mesin cuci agar tak cepat rusak. Perawatan mendalam dapat dilakukan dengan memanggil teknisi minimal selama 3 bulan sekali jika penggunaan mesin cuci cukup sering dan berat.
“Ada perawatan yang lebih berat perlu teknisi juga misalnya bersihkan drumnya. Kadang kan ada kotoran yang masih nempel. Ini pun tergantung ya. Kalau laundrynya heavy banget, itu butuh perawatan 3 bulan sekali,” pungkas Hendri.
Berita Terkait
Rutin membersihkan wajah bisa mencegah efek negatif polusi udara
Jumat, 28 Juli 2023 17:46 Wib
Cara merawat busana berbahan satin
Jumat, 17 Maret 2023 16:51 Wib
Tips rawat kain batik agar warna dan motifnya tetap cantik
Rabu, 21 Desember 2022 14:30 Wib
Tips merawat dan mencuci sajadah agar bersih dan wangi
Kamis, 16 Juni 2022 12:35 Wib
Persiapan Lebaran, kiat cuci pakaian hingga linen
Minggu, 24 April 2022 9:23 Wib
10 mitos tentang cuci muka versi ahli dermatologi
Sabtu, 5 Juni 2021 16:39 Wib
Pakar sebut 3M-3T cegah kerugian negara lebih besar
Jumat, 27 November 2020 13:09 Wib
Membongkar akar pencucian uang
Selasa, 4 Agustus 2020 7:48 Wib